Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - TK Gudang Peluru sempat terancam digusur saat ada rencana revitalisasi taman yang menjadi lokasi berdiri sekolah itu. Ketua Yayasan Persatuan Ibu-Ibu Gudang Peluru Sri Hartati mengatakan belum pernah ada sebelumnya rencana penggusuran terhadap tempat pendidikan yang telah berusia 50 tahun tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hartati menyebut ada pembahasan soal rencana penggusuran TK Gudang Peluru sekitar akhir 2022. Selama TK tersebut berdiri, dia baru mengetahui bahwa tempat pendidikan itu dipersoalkan kepemilikan lahannya. "Kemarin aja ribut-ribut, karena mau direvitalisasi. Salah sangka bila digusur," ujar Hartati saat ditemui di rumahnya di Jakarta Selatan, Kamis, 19 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TK Gudang Peluru, kata Hartati, sudah berdiri sejak 1973 yang awalnya dari perkumpulan arisan ibu-ibu kompleks perumahan Gudang Peluru di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Arisan itu kemudian menyepakati berdirinya sebuah taman kanak-kanak agar bisa menampung anak-anak belajar di wilayah Gudang Peluru dan sekitarnya.
Murid mereka awalnya 30 anak, menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar di teras rumah Sri Hartati. Jumlah murid terus bertambah, selanjutnya pada 1975 berdiri Yayasan Persatuan Ibu-Ibu Gudang Peluru sebagai penyelenggara resmi pendidikan. "Dengan ketua saya, sekretaris Ibu Jenah, bendahara Ibu Lontoh," kata Sri Hartati.
Pelaksanaan pendidikan sempat terselenggara sementara di sebuah aula Masjid Alzzahra pada 1984 karena belum ada bangunan milik sendiri. Selanjutnya bangunan TK Gudang Peluru dibangun di sebuah taman kompleks tersebut.
Suasana TK Gudang Peluru di Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, yang rencananya akan direlokasi karena ada revitalisasi taman, Minggu, 29 Juli 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Sri Hartati menyebut nama istri dari Edi Sukardi dan Imam Soeharto yang ikut andil pembangunan bangunan TK. Namun dia memastikan bangunan tersebut juga sudah berizin, tetapi arsipnya tidak diketahui ke mana. "Ternyata izin bangunan itu yang nyimpen Bu Imam Soeharto, nggak tahu izin bangunannya kayak apa. Dicari anaknya, nggak ada," tuturnya.
Saat isu penggusuran muncul, dia hanya tahu ada revitalisasi taman dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota. Kemudian dinas tersebut menjanjikan adanya revitalisasi bangunan TK Gudang Peluru. Namun, bangunan TK terpaksa dirobohkan dahulu seiring revitalisasi taman.
Suasana TK Gudang Peluru terkini yang tidak jadi digusur, Selasa, 17 Oktober 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Hartati sudah melihat desain bangunan yang ditawarkan itu, tapi dia menolak karena dianggap tidak nyaman untuk anak-anak sebagai bangunan TK. Jadi, dia tidak setuju jika bangunan TK harus diganti. "Yang modelnya ke luar tadi itu, gak setuju kita," ucap Sri Hartati.
Saat ini, bangunan TK Gudang Peluru dipastikan tidak digusur. Namun taman di sekitar TK tetap direvitalisasi. Sejumlah orang tua murid dari TK itu juga menolak jika bangunan harus digusur.