Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas buka suara soal crane ambruk di proyek double track di Batu Tulis. Dia menyarankan kontraktor pelaksana proyek strategis nasional itu jauh lebih hati-hati dan memprioritaskan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebab, saat ini cuaca sedang banyak turun hujan sehingga mereka perlu memperhatikan betul aspek cuaca, jangan sampai kejadian bencana seperti kemarin-kemarin terjadi dan mencelakai pekerjanya,” kata Theo kepada Tempo, Senin 7 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Theo mengatakan crane ambruk di lokasi Double Track Kereta Bogor-Sukabumi di Batu Tulis diduga karena kontur tanah yang labil. Kondisi itu diperburuk dengan turunnya hujan dengan intensitas tinggi.
“Perlu diperhatikan situasi sekitar dan kondisi tanahnya. Kalau dilihat dari gambar, kejadian ambruknya crane kemarin itu karena kontur tanah yang labil. Artinya, kontraktor kurang memperhatikan itu. Pun kalau hujan, saran saya jangan dulu operasi, cari aman saja,” kata Theo.
BPBD Kota Bogor meminta kontraktor proyek Double track melindungi keselamatan pekerja.
Hingga saat ini PT. Nindya Karya selaku kontraktor proyek Double Track Kereta Bogor-Sukabumi, belum memberikan keterangan resmi penyebab crane ambruk tersebut.
M.A MURTADHO
Baca juga: Viral Crane Proyek Double Track Ambruk di Batu Tulis, Warga Sebut Soal Mistis