Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Grup otomotif Jerman Daimler AG sepakat membayar royati kepada Nokia atas lisensi paten teknologi telekomunikasi seluler.
Kesepakatan baru tersebut sepertinya menjadi akhir dari sengketa paten Daimler dan Nokia yang diadukan ke Komisi Eropa.
Berdasarkan perjanjian yang disepakati tersebut, Nokia melisensikan teknologi telekomunikasi seluler kepada produsen mobil Daimler. Perusahaana telekomunikasi itu pun menerima pembayaran royalti sebagai imbalannya, demikian pernyataan bersama Daimler dan Nokia yang dikutip hari ini, Rabu, 2 Juni 2021.
Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan semua litigasi yang tertunda antara Daimler dan Nokia, termasuk pengaduan balik Daimler terhadap Nokia ke Komisi Eropa.
Meski begitu ketentuan perjanjian kedua perusahaan global tersebut tetap dirahasiakan.
Nokia menghasilkan pendapatan dari lisensi sebesar 1,4 miliar euro (1,7 miliar dolar) setiap tahun. Sedangkan pembuat mobil Daimler menggugat di pengadilan Jerman dalam beberapa tahun terakhir, dengan hasil yang beragam.
Perusahaan teknologi Finlandia tadi ingin Daimler membayar royalti untuk teknologi yang digunakan dalam sistem navigasi, komunikasi, dan mobil self-driving produk Daimler.
Perjanjian yang diumumkan bersama dengan Daimler pada Selasa lalu, 1 Juni 2021, menandai kemenangan terbaru untuk Nokia. Sebelumnya, pada April Lenovo Cina sepakat membayar menyelesaikan semua litigasi yang tertunda.
Baca: Nissan Lepas Seluruh Sahamnya di Daimler
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini