Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan legislatif 2019 akan menjadi pertaruhan penting bagi Dara Adinda Kesuma Nasution, caleg Partai Solidaritas Indonesia. Belia kelahiran Pematang Siantar, 4 Agustus 1995, ini nantinya akan berhadapan dengan sejumlah politikus senior sekaligus kondang di daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara III.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebut saja politikus Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan Jansen Sitindaon, politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dan Anton Sihombing, dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Djarot Saiful Hidayat dan Junimart Girsang. Kendati begitu, Dara mengaku optimistis untuk berlaga di pileg nanti.
"Yang membuat saya pede (percaya diri) adalah karena saya kontras dengan mereka," kata Dara kepada Tempo di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Agustus 2018.
Rasa percaya diri itu bukannya tanpa strategi. Dara mengatakan, dia memiliki sejumlah program untuk mengambil hati para calon pemilihnya nanti. Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini berujar, dia akan fokus menggarap segmen pemilih kalangan ibu-ibu dan anak muda.
Setiap kali turun ke daerah bertemu konstituen, kata Dara, dia menempatkan diri ibarat anak dari ibu-ibu yang dia kunjungi. Jika bertemu generasi muda, dia bertindak seumpama teman mereka.
"Itu sih yang saya jual. Saya enggak bisa membayangkan politikus-politikus senior itu bisa positioning seperti itu, hahaha," kata Dara.
Selama turun menemui konstituen, pengalaman dimintai uang pun kerap dia temui. Kata Dara, di masyarakat jamak istilah "NPWP", singkatan dari "Nomor Piro Wani Piro". Menurut Dara, masyarakat malah heran jika mendapati ada caleg DPR RI yang turun menemui mereka.
Mengaku tak punya uang, serta tak ingin menggunakan politik uang untuk menang, Dara bertekad turun langsung menemui masyarakat. Dia berujar akan intens menemui konstituennya dan mendengarkan aspirasi mereka. "Itu tantangan sih, saya harus kerja keras datengin mereka satu-satu, salaman, kenalin diri saya," ujarnya.
Dia melanjutkan, Dapil Sumut III terdiri dari 10 kabupaten/kota. Sebanyak 60 persen merupakan daerah pedesaan, 40 persen sisanya perkotaan. Dara mengakui dia tak akan mampu mendatangi satu per satu masyarakat di semua daerah.
Masyarakat di dapil tersebut berjumlah sekitar 3 juta orang, dengan 1,3 juta di antaranya merupakan anak muda. Secara jumlah, Dara memerlukan setidaknya 150 ribu suara untuk melenggang ke Senayan. Maka, dia mengatakan akan fokus di sejumlah daerah yang telah dipetakan dapat menjadi kantong-kantong suara.