Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja, personel kepolisian dari satuan Brimob Polda Metro Jaya disiagakan di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis pagi, 8 Oktober 2020. Tak cuma personel Brimob yang lengkap dengan kendaraan bermotornya, kendaraan lapis baja Barakuda dan meriam air juga disiagakan di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolsek Menteng AKBP Guntur Muhamad mengatakan personel Brimob dan kendaraan antihuru-hara itu disiagakan untuk persiapan pencegahan demonstrasi di Bundaran HI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Barakuda dan personel Brimob untuk pengetatan pengamanan," ujar Guntur kepada Tempo, Kamis.
Mengenai jumlah personel Brimob dan kendaraan Barakuda yang dikerahkan menjaga Bundaran HI, Guntur tak bisa merincinya. Sebab, personel kemanan itu dikerahkan dari Polda Metro Jaya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan pihaknya menerjunkan 9.346 personel gabungan untuk mengantisipasi jalannya demonstrasi buruh dan mahasiswa di depan Gedung DPR RI dan Istana Negara pada Kamis, 8 Oktober 2020.
"Ribuan personel itu terdiri dari TNI 1.490, BKO 297, dan Polri 7.559," ujar Yusri.
Ribuan personel itu, kata Yusri, tak akan berfokus menjaga satu titik saja, tetapi disebar ke seluruh titik massa berkumpul di sekitar Jabodetabek. Mereka nantinya akan menghadang para pendemo agar tak melanjutkan aksinya ke Jakarta.
Adapun penyebab polisi tak memberikan izin demo, karena saat ini Jakarta sedang dalam massa PSBB. Sehingga kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa banyak dilarang.
Sebelumnya, rencana demonstrasi mahasiswa di depan Istana Negara akan digelar mulai pukul 10.00 WIB. Koordinator Media BEM SI, Andi Khiyarullah mengatakan kemungkinan akan ada lebih dari 5.000 mahasiswa dari kurang lebih 300 kampus yang mengikuti aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.