Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian massa demonstrasi pembakaran bendera di Garut menyambangi Gedung PBNU, Jakarta, Jumat sore. Mereka bergerak ke lokasi ini setelah sebelumnya terlibat adu mulut di dengan Banser NU yang berjaga di Kantor GP Ansor.
Baca:
Massa Demonstrasi Pembakaran Bendera Sempat ke Kantor GP Ansor
HMI Batal Unjuk Rasa Pembakaran Bendera, Banser Tetap Siaga
Di halaman Gedung PBNU juga dijaga puluhan anggota Banser, Pagar Nusa, dan laskar Patriot Garuda Nusantara yang dipimpin Gus Nuril. Situasi saat itu massa demonstran dan kantor PBNU dipisahkan pagar jalan Kramat Raya dan ramainya lalu lalang kendaraan.
Untuk mendinginkan suasana Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu dan jajaran terus membujuk massa demonstran membubarkan diri. Sementara anggota Banser yang sebelumnya berjaga di depan pagar diminta masuk ke halaman Gedung PBNU.
Beberapa perwakilan pengunjuk rasa sempat meminta diizinkan masuk Gedung PBNU untuk menyampaikan aspirasi dan sempat ditemui Gus Nuril. Namun Katib Syuriah PBNU Nurul Yaqin Ishak meminta perwakilan pengunjuk rasa tidak perlu masuk karena dikhawatirkan justru akan menimbulkan persoalan baru.
Baca:
Anggota Banser Meninggal Saat Jaga GP Ansor Dimakamkan Siang ini
Ribuan Orang Demonstrasi Pembakaran Bendera, PKL yang Senang
Nurul Yaqin meyakinkan jauh lebih penting masing-masing mengendalikan diri agar tidak terprovokasi. Setelah berpelukan dengan Gus Nuril dan Nurul Yaqin, perwakilan demonstran pun kembali ke kelompoknya. Sekitar pukul 17.00 WIB massa demonstrasi pembakaran bendera akhirnya membubarkan diri.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini