Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta optimistis anggaran pembebasan lahan untuk waduk dan sungai akan terserap sebesar Rp 781 miliar hingga akhir 2020. Sekretaris Dinas SDA DKI, Dudi Gardesi, mengatakan sejauh ini proses pembayaran masih terus berjalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami berharap sampai akhir tahun bisa terserap maksimal," kata Dudi saat dihubungi, Senin, 5 Oktober 2020. Anggaran pembebasan lahan tahun ini untuk lima waduk dan lima sungai di Ibu Kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lima waduk itu adalah waduk Kampung Rambutan, Cimanggis, Pondok Rangon, Brigif, dan Lebak Bulus. Anggaran pembebasan lahan waduk tahun ini Rp 229 miliar. Sedangkan, pembebasan lahan di lima sungai tersebar di Sungai Ciliwung, Sunter, Pesanggrahan, Angke, dan Jatikramat. Anggarannya Rp 552 miliar.
Dinas mendapati sejumlah kendala dalam pembebasan lahan tahun ini. Kendala teknis terjadi karena tahun ini pemerintah menghadapi pandemi. Namun, Dudi yakin kendala teknis bisa diselesaikan.
"Kendalanya banyak kantor yang tutup dan menerapkan kerja dari rumah.” Kantor BPN juga menerapkan kebijakan itu dan tidak semua karyawannya bisa masuk kantor. "Tapi kendala teknis ini masih bisa diatasi."
Setelah DKI membebaskan lahan, kata Dudi, pemerintah pusat langsung bisa menormalkan situ atau kali dan memasang sheet pile. Pemasangan sheet pile mesti diteruskan untuk memperkuat bantaran kali dan mencegah longsor.
"Pemasangan sheet pile juga bisa mencegah banjir karena mematenkan badan sungai agar tidak menyempit," ujarnya.