Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

DKI Bangun 200 Drainase Vertikal di Jaksel, DPRD: Pokoknya Jangan Asal-asalan

Ida Mahmudah meminta pembangunan 200 drainase vertikal di Jakarta Selatan digarap serius agar tidak terkesan asal-asalan.

17 Mei 2023 | 06.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Ida Mahmudah meminta pembangunan 200 drainase vertikal di Jakarta Selatan digarap serius agar tidak terkesan asal-asalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pokoknya jangan asal-asalan nanti mendapat keluhan masyarakat," kata Ida di Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP yang salah satu bidang kerjanya terkait pekerjaan umum dan perumahan, drainase vertikal harus dibangun pada titik yang tepat sehingga tidak mengganggu pengguna jalan.

Ida mengatakan masih menemukan drainase vertikal yang dibangun di tengah jalan dan trotoar. "Ada yang dibangun di tengah jalan dan trotoar gitu ya, bahkan ada yang kedalamannya hanya tiga meter, tentunya itu tidak bisa menyerap air dengan maksimal," jelas Ida.

Ida memastikan akan terus melakukan pemantauan agar proyek 200 drainase vertikal ini bisa berjalan dengan lancar dan efektif untuk mengurangi banjir.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan membangun sebanyak 200 unit drainase vertikal di wilayahnya untuk mengantisipasi banjir dan genangan saat curah hujan tinggi melanda.

"Pembangunan drainase vertikal dengan ukuran yang baru ini sudah mulai dilakukan dan akan dikerjakan di sepanjang tahun 2023," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Selatan Santo, di Jakarta pada Jumat.

Drainase vertikal berkedalaman 25 meter

Santo menerangkan drainase vertikal kali menggunakan desain baru yang memadukan galian manual dilanjutkan dengan sistem pengeboran menggunakan mesin dan memiliki kedalaman sekitar 20 hingga 25 meter per unitnya.

Pengerjaan drainase model baru ini diawali dengan penggalian tanah sampai kedalaman tiga meter, kemudian dipasangi buis beton berdiameter satu meter. Tahap selanjutnya, tanah dibor menggunakan mesin sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar empat inci.

“Drainase vertikal seperti ini diharapkan dapat maksimal dalam menangani banjir dan genangan,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Kebayoran Lama, Iwan K Santoso, menuturkan di wilayahnya saat ini sedang berlangsung pengerjaan drainase vertikal di Jalan Ciledug Raya, tepatnya di perempatan Seskoal Cipulir sebanyak delapan titik.

“Pembangunan drainase vertikal ini tidak dilakukan di badan atau bahu jalan, jadi tidak mengganggu arus lalu lintas atau pengguna jalan lainnya.” tegas Iwan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Sunudyantoro

Sunudyantoro

Wartawan Tempo tinggal di Trenggalek

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus