Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Golkar Basri Baco menyebut ketinggian dinamo atau motor pompa yang berbeda-beda di setiap rumah pompa menjadi bahan evaluasi dewan. Dalam sidak pada Senin, 13 Januari 2020, dewan menemukan ketinggian dinamo di setiap rumah pompa berbeda-beda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu juga yang akan menjadi evaluasi kami. Teman-teman juga sama-sama lihat tinggi di Kemayoran (Kali Item) dan Sunter Selatan tinggi. Di Teluk Gong rendah dan terendam," kata Basri di rumah pompa Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 13 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah dewan dari delapan fraksi menyambangi lima rumah pompa, yakni Kali Item, Sunter Selatan, Teluk Gong, Waduk Grogol, dan Cideng. Hasil sidak memperlihatkan dinamo pompa di Teluk Gong ditempatkan di posisi rendah, persis di lantai rumah pompa. Sementara di empat lokasi lainnya, dinamo terletak lebih tinggi.
Di rumah pompa Sunter Selatan misalnya, pompa diletakkan di bawah. Sementara mesinnya berada di posisi atas.
Karena terletak di posisi rendah, dinamo di Teluk Gong terendam ketika banjir yang terjadi mulai 1 Januari 2020. Petugas harus mematikan mesin pompa guna menghindari korsleting listrik.
"Posisi pompa juga pengaruh, harus lebih tinggi ternyata. Memang yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita di Teluk Gong," ucap Basri.
Basri mengutarakan hasil sidak di lima tempat merupakan cermin kecil dari seluruh pompa di Jakarta. Apabila masih ada rumah pompa lain yang harus dicek, menurut dia, panitia khusus alias pansus banjir yang bakal bekerja.
Sebelumnya, banjir melanda Jabodetabek pada 1 Januari pasca hujan deras. Akibatnya, sejumlah titik di lima kota Jakarta terendam air. Banyak warga yang mengungsi hingga lalu lintas lumpuh. Air mulai berangsur surut. Namun, banjir masih ditemukan di Jakarta Barat pada 7 Januari.