Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dua Bulan Pertama 2020 Penjualan Toyota Naik Tipis

Februari 2020, penjualan wholesales Toyota Avanza diklaim mencapai 7.000 unit.

9 Maret 2020 | 11.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
New Toyota Avanza. Magelang. 27 Februari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Toyota Astra Motor (TAM) mengklaim penjualan wholesales mobil Toyota di Indonesia pada Januari dan Februari 2020 tumbuh 1,3 persen dengan angka 49,1 ribu unit meski dibayangi wabah virus corona. Angka ini meningkat dibanding penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 48,5 ribu unit.

Pada Januari, total penjualan wholesales Toyota sebesar 24.119 unit. Penjualan ini meningkat pada Februari dengan angka 24.981 unit.

General Manager Marketing PT TAM, Muhammad Farouk, mengatakan bahwa penyumbang terbesar penjualan pada Januari adalah Toyota Avanza dengan angka 6.600 unit. “Di Februari ini semakin positif, naik 7,3 persen menjadi 7.000 unit,” kata Farouk kepada Tempo, Senin, 9 Maret 2020.

Farouk berharap wabah virus corona yang mulai masuk ke Indonesia dapat segera berlalu sehingga tidak memberikan dampak negatif terhadap penjualan kendaraan di Indonsia.

Sementar itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis pasar kendaraan komersial dapat meraih capaian positif pada tahun ini. Meski optimisme itu dihadang oleh munculnya wabah virus corona

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi seperti dikutip dari Bisnis.com menyatakan tahun ini kendaraan komersial seharusnya bisa meraih catatan positif lantaran faktor-faktor penghambat pertumbuhan sudah tidak ada lagi pada tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan pada tahun sebelumnya industri otomotif secara keseluruhan mengalami perlambatan lantaran adanya tensi politik yang cukup tinggi. Diketahui pada 2019 lalu, Indonesia tengah menghadapi Pemilihan Umum dan Pemilihan Legislatif serentak.

Ekonomi Indonesia pada 2019 silam pun tercatat mengalami perlambatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,02 persen sepanjang 2019. Realisasi tersebut cukup jauh di bawah pencapaian pada 2018, yang tercatat sebesar 5,17 persen.

“Kalau tahun ini harusnya tensi politik sudah selesai, kemudian perang dagang sudah mereda harusnya bisa positif,” kata Yohannes. 

Yohannes memprediksi pasar kendaraan komersial bisa tumbuh sekitar 10 persen pada tahun ini. Hanya saja untuk mencapai target tersebut sektor ini harus menghadapi tantangan di awal tahun yakni wabah virus corona (Covid-19).

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus