Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat sudah ada tujuh kasus cacar monyet di DKI Jakarta sejak Agustus 2022 hingga Oktober 2023. “1 orang sembuh, 6 orang isolasi di rumah sakit,” kata staf teknis komunikasi transformasi kementerian Kesehatan, Ngabila Salama dikonfirmasi Tempo pada Minggu, 22 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data yang dia berikan, orang pertama yang mengalami positif cacar monyet atau (mpox) dinyatakan sudah sembuh pada Agustus 2022 lalu. Sementara itu, enam orang lainnya yang terkena kasus pada Oktober 2023 dinyatakan sedang isolasi di rumah sakit. “Semua bergejala ringan, sehat, diisolasi di rumah sakit,” kata Ngabila menegaskan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ngabila mengungkapkan bahwa tujuh orang tersebut semuanya adalah laki-laki berusia 25 sampai 35 tahun. Meski begitu, tidak ada keterhubungan antara kasus orang pertama dengan kasus orang kedua.
“Pasien satu tahun lalu merupakan import case, karena penularan di luar negeri, pasien yang kali ini karena transmisi lokal karena tidak ada riwayat pergi ke luar negeri atau luar kota,” kata dia.
Pada kasus pertama penyembuhan dilakukan selama tiga minggu sejak pasien dinyatakan positif. Secara keseluruhan penyembuhan dapat relatif dilakukan selama dua sampai empat minggu. “Rata-rata 3 minggu sembuh. Definisi sembuh jika semua luka sudah kering sempurna dan muncul kulit baru,” ujar Ngabila.
Dia mengatakan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) dari cacar monyet sekitar satu persen. Dari 100 kasus positif, bisa satu yang meninggal. Mayoritas terjadi karena infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko, seperti LSL, ibu hamil, ibu menyusui, anak, lansia.
Meski begitu, cacar monyet sendiri sudah ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Kepedulian Internasional (PHEIC) oleh World Health Organization (WHO) pada Juli 2022. Sehingga, masyarakat tetap harus waspada terhadap potensi penularan.
Penularannnya sendiri dapat melalui droplet berupa dahak atau bersin atau liur yang mengontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual.
Pilihan Editor: Kasus Positif Cacar Monyet di Jakarta Bertambah 4 Hari Ini