Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Pengguna Kereta Listrik (KRL) mengeluhkan eskalator Stasiun Bekasi yang kembali rusak, Rabu, 7 Februari 2024. Eskalator itu hanya beroperasi sekitar dua jam setelah selesai diperbaiki, sebelum rusak lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kemarin sih baru diperbaiki ya dan baru bisa digunakan tadi pagi dan aku juga coba pagi tadi di jam 06.20 WIB, kemudian dapat laporan dari teman-teman tuh mati lagi eskalatornya di jam 08.00 WIB," kata Mega, 26 tahun, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu siang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mega berharap KAI serius dalam memperbaiki fasilitas publik di stasiun itu. Dia juga berharap eskalator bisa segera dioperasikan kembali.
Pengguna KRL lainnya, Widayanti, 27 tahun, mengatakan dirinya sangat membutuhkan eskalator itu. Dia kelelahan karena terpaksa menggunakan tangga stasiun dengan membawa koper dan anaknya, yang masih berusia empat tahun.
"Kalau di sini kan bukan cuma orang-orang yang kuat secara fisik, tetapi mereka juga ada yang bawa anak, bawa koper dan sebagainya. Ya pelan-pelan (jalannya), agak pegal juga sih kaki, tetapi ya mau gimana lagi adanya kayak gitu," ujar Widayanti.
Sebelumnya, belasan pengguna KRL sempat memasang karangan bunga duka cita, bahkan melakukan tabur bunga di eskalator Stasiun Bekasi yang rusak pada Rabu malam, 31 Januari 2024. Aksi itu mereka lakukan karena sudah 100 hari eskalator tersebut rusak namun belum juga diperbaiki oleh PT KAI Commuter.
Karangan bunga dari warga Bekasi itu bertuliskan "Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Eskalator Stasiun Bekasi" yang diletakkan di dekat eskalator. Ada pula kardus berbentuk makam bertabur bunga di dekatnya.
"Kami membawa karangan bunga, kemudian ada makam, tadi teman-teman juga tabur bunga, kami berdoa di sana. Kami mendoakan supaya KAI lebih baik lagi melayani publik," kata pengguna KRL asal Tangerang Selatan, Berlian Idris, 47 tahun, kepada wartawan di Stasiun Bekasi, Rabu, 31 Januari 2024.
ADI WARSONO
Pilihan Editor: Diduga Lakukan Penyekapan hingga Kekerasan Seksual, Pengusaha Kos Eksklusif di Yogyakarta D`Paragon Ditahan