Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor -Kepala Polisi Resort Bogor Ajun Komisaris Besar M. Joni, menghimbau masyarakat khususnya ormas-ormas keagamaan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang saat ini sedang berkembang, termasuk gaduh buntut ceramah pendakwah Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu di kemukakan olehnya karena sudah adanya bentrokan ormas agama di daerah lain, seperti di Solo, Jawa Tengah beberapa hari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Info dari intelijen kami memang belum ada, tapi waspada dan antisipasi harus," ucap Joni kepada Tempo di sela uji coba kanalisasi sistem 2-1 di simpang Gadog, Bogor, Sabtu 7 Desember 2019.
Joni mengatakan kegaduhan yang terjadi di Solo di akibatkan oleh informasi yang disebar oleh pihak tidak bertanggung jawab melalui sosial media. Dalam informasi berisi hujatan dan juga hinaan kepada masing-masing ormas terkait ihwal masalah isi ceramah salah satu ustadz ormas Nahdlatul Ulama, Gus Muwafiq. "Kan masalahnya juga sudah ditangani sama Mabes Polri. Jadi hormati dong proses hukumnya," kata Joni menjelaskan.
Saat ditanya akan adanya aksi-aksi mengatas namakan bela Nabi Muhammad SAW, Joni menyebut sejauh ini belum ada informasi apa-apa tentang adanya aksi tersebut. Bahkan pihak intelijen Polres Bogor, menurut Joni tidak atau belum melaporkan adanya informasi tersebut. "Ya mudah-mudahan semuanya bisa menjaga ketertiban dan kondusifitas keamanan di kita," ucap Joni berharap.
Joni juga mengajak kepada masyarakat untuk melek teknologi dan memanfaatkannya terutama dalam sosial media, jauh lebih selektif dan mempertanyakan kepada yang tahu atau yang bersangkutan tentang informasi yang di sebar melalui sosmed.
Karena kebanyakan informasi untuk mengajak kejahatan atau berkelakuan buruk adalah informasi bohong alias hoax. "Bahaya itu, apalagi isunya kaya gitu sangat sensitif. Jadi lebih awas saja," ucap Joni terkait gaduh ceramah Gus Muwafiq itu.