Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Gaduh Jokowi King of Lip Service: Eks Ketua BEM UI Kecam Peretasan, Ade Armando

Para mantan Ketua BEM UI mengecam usaha peretasan media sosial terhadap akun media sosial para pengurus BEM UI 2021.

29 Juni 2021 | 15.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Unggahan BEM UI tentang Jokowi. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jakarta - Para mantan Ketua BEM UI mengecam aksi usaha peretasan media sosial yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab terhadap akun media sosial para pengurus BEM UI 2021.

Akun media sosial mereka diretas usai mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi The King of Lip Service karena ucapannya yang dinilai sering tidak konsisten. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Demokrasi jangan dihambat dengan peretasan, pembungkaman, dan,lain-lain. Biarkan spirit mahasiswa terus mengalir, berpikir positif sepertinya lebih baik bagi Pemerintah bahwa ini bentuk rasa cinta mahasiswa kepada NKRI," ujar Andi Aulia Rahman, Ketua BEM UI tahun 2015 saat dihubungi Tempo, Selasa, 29 Juni 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Ketua BEM UI tahun 2017 Muhammad Syaeful Mujab menyebut usaha peretasan media sosial yang terjadi, justru mempertegas kritik BEM UI yang menyebut tengah terjadi degradasi demokrasi di Indonesia.

Dia juga menduga penyerangan personal kepada anggota BEM UI, seperti yang dilakukan Ade Armando, sebagai usaha pengalihan perhatian masyarakat dari substansi kritik yang disampaikan BEM UI.  

"Ade Armando contohnya. Saya tidak melihat beliau membawa diskusi ke arah substansi: apakah valid atau tidak kritik BEM UI. Perdebatannya justru soal etis atau tidak etis, pantas atau tidak pantas, dan lalu menyerang personal sampai menuduh nyogok masuk UI," kata Mujab. 

Sementara itu Ketua BEM UI tahun 2011 Faldo Maldini, menyebut peretasan itu sebagai respon yang berlebihan atas kritik BEM UI. Terkait apakah peretasan itu melibatkan tokoh politik, menurut Faldo hal tersebut memerlukan pembuktian lebih lanjut.  

"Dulu, saya juga sering kena, tapi ya tidak punya bukti itu siapa pelakunya," ujar Faldo.  

Pada Sabtu kemarin, BEM UI melalui akun Instagram mereka @bemui_official, menggelari Jokowi dengan sebutan "King of Lips Service". Gelar ini diberikan karena Jokowi dinilai sering tak konsisten dalam ujarannya. 

"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," bunyi siaran pers BEM UI di akun Instagram mereka @bemui_official pada Sabtu, 26 Juni 2021. Tempo sudah menghubungi narahubung BEM UI Fathan untuk mengutip siaran pers tersebut.  

Salah satu kejadian yang membuat gelar King of Lips Service disematkan, seperti saat Jokowi menyatakan rindu ingin didemo agar pemerintahannya dapat dikontrol. Namun menurut data yang disajikan BEM UI, banyak aksi demonstrasi yang justru berujung penangkapan dan tindakan represif aparat kepada mahasiswa.  

Seperti misalnya data dari KontraS yang dikutip BEM UI, sebanyak 1.500 laporan kekerasan aparat kepada pendemo tolak UU Cipta Kerja terjadi. Belum pada demo lain yang kerap berujung penangkapan dan penghalangan bantuan hukum.  

"Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata. Berhenti membual, rakyat sudah mual!" tulis akun BEM UI.

M JULNIS FIRMANSYAH 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus