Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Tesla Inc. Elon Musk menyalahkan rantai pasokan komponen yang tidak menentu saat pandemi Covid-19 secara global membuat harga mobil listrik naik baru-baru ini.
Reaksi Musk tersebut muncul ketika menjawab setelah kritik pemilik mobil listrik Tesla Model Y baru mengangkat masalah moving lumbar di SUV listrik itu.
Menurut dia, seperti dilansir Hindustan Times hari ini, Selasa, 1 Juni 2021, moving lumbar ditiadakan di kursi penumpang depan sebab tidak sepadan dengan biaya produksi apalagi penggguna Tesla tidak pernah memakainya.
"Harga naik karena tekanan harga rantai pasokan utama di seluruh industri. Terutama bahan baku," tulis Elon Musk di Twitter pada Senin, 31 Mei 2021.
Tesla menaikkan harga mobil Tesla Model 3 dan Model Y lima kali dalam hitungan bulan. Lonjakan kenaikan harga ini dimulai pada Februari 2021, dan sejak itu harga dua mobil listrik Tesla itu naik setiap bulan hingga saat ini.
Tesla terganggu dengan masalah rantai pasokan global yang sedang berlangsung, meliputi krisis chip semikonduktor di tengah pandemi Covid-19.
Menurut laporan, Tesla terpaksa menahan pemasaran sekitar 20.000 unit mobil listrik Tesla Model 3 dan Model Y karena ada komponen yang kurang.
Pada April 2021, Elon Musk mengonfirmasi bahwa Tesla mengalami krisis kekurangan chip semikonduktor. "Kami sebagian besar keluar dari masalah khusus itu."
Krisis ini mungkin menjadi salah satu alasan Tesla terpaksa menunda pengiriman sedan Tesla Model S Plaid yang memiliki akselerasi tercepat. Sedianya mobil ini dikirim ke pelanggan pada 4 Juni, tapi ditunda setidaknya satu pekan.
Baca: Kesuksesan Tesla Picu Industri Otomotif AS Beralih ke Listrik
HINDUSTAN TIMES
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini