Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Hari Ini 56 Tahun Lalu Ade Irma Suryani Gugur Akibat G30S, Ihwal Makamnya?

Kematian putri bungsu AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution akibat G30S, tidak hanya menjadi sebuah kepiluan keluarga, tetapi juga rakyat Indonesia.

6 Oktober 2021 | 12.18 WIB

Pengunjung melihat diorama putri Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani yang tertembak di Museum Jenderal Besar AH Nasution, Jakarta, Senin 30 September 2019. Dalam peristiwa G 30 S/PKI di rumah Jenderal AH Nasution menewaskan putri Nasution Ade Irma Suryani dan ajudannya Lettu Pierre Tendean. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Perbesar
Pengunjung melihat diorama putri Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani yang tertembak di Museum Jenderal Besar AH Nasution, Jakarta, Senin 30 September 2019. Dalam peristiwa G 30 S/PKI di rumah Jenderal AH Nasution menewaskan putri Nasution Ade Irma Suryani dan ajudannya Lettu Pierre Tendean. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA -Kematian putri bungsu AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution, akibat G30S, tidak hanya menjadi sebuah kepiluan dan kesedihan bagi keluarga Nasution.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Di 30 September 1965, pasukan Cakrabirawa ingin menculik Jendral AH Nasution seperti yang dilakukan kepada jenderal lainnya, dengan melakukan penyerbuan ke rumah di daerah Menteng, Jakarta Pusat untuk kemudian dibawa ke Lubang Buaya di Jakarta Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, AH Nasution berhasil menyelamatkan diri ke tetangga dengan memanjat tembok rumahnya. Dan, pasukan Cakrabirawa justru membawa Kapten Pierre Tendean yang merupakan ajudan AH Nasution.

Sebanyak tiga peluru bersarang di punggung Ade Irma Suryani akibat dari senjata laras panjang milik pasukan Cakrabirawa.

Ade Irma yang mencoba menjadi pelindung bagi sang ayah, ditembak dari jarak dekat. Setelahnya, dengan bermandikan darah ia berada dalam pelukan sang ibu Johanna Sunarti Nasution.

Gadis kecil itu kemudian dilarikan ke rumah sakit Angkatan Darat untuk mendapatkan pertolongan. Sempat dirawat selama tiga hari lebih di RSPAD Gatot Subroto, Ade Irma akhirnya meninggal dunia pada 6 Oktober 1965.

Selanjutnya: Dalam pemakaman yang digelar pada 7 Oktober 1965...
 

Dalam pemakaman yang digelar pada 7 Oktober 1965, ribuan pelajar menangisi kepergian Ade Irma Suryani. Ade Irma dimakamkan di Blok P, Kebayoran.

Saat itu, sejatinya Presiden Sukarno menawarkan kepada keluarga A.H. Nasution supaya Ade Irma dimakamkan di Taman Makam Pahlawan atau TMP Kalibata, tetapi Nasution menolak usulan tersebut.

Alasan Nasution menolak usulan Sukarno adalah ia merasa bahwa Ade Irma Suryani lebih baik di pemakaman umum saja dengan harapan kelak ibu dan anggota keluarga yang lain bisa bersama-sama di tempat yang sama.

Makam Ade Irma Suryani Nasution di Kompleks Kantor Wali Kota Jakarta Selatan - Foto dok. S, Dian Andryanto

Di tahun 2003, keluarga AH Nasution mengharapkan makam Ade Irma Suryani bisa dipindahkan ke TMP Kalibata. Hal ini disampaikan oleh istri Nasution kepada Soerjadi Sudirja yang saat itu menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri era Presiden Abdurrahman Wahid.

“Keinginan ini muncul setelah bapak meninggal. Alangkah baiknya kalau makam Ade Irma berdekatan dengan makam bapak,” kata Hendriyanti Sahara Nasution, anak pertama AH Nasution, dikutip dari Tempo.co, Rabu, 6 Oktober 2021.

EIBEN HEIZIER | PUSPITA AMANDA SARI
Baca : Angkatan Kelima, Usulan PKI yang Ditentang TNI Angkatan Darat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus