Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harimau sumatera yang berada di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) menerkam seorang warga bernama Samanan, 41 tahun, warga Pekon (Desa) Sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Diserang oleh binatang buas harimau saat bekerja di kebun," kata Kapolres Lampung Barat Ajun Komisaris Besar Ryky Widya Muharam, Senin, 12 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan korban sempat melakukan perlawanan dan berhasil melarikan diri dari binatang buas itu. "Langsung dibawa ke Puskesmas suoh hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Liwa," ujarnya.
Serangan Harimau Sumatera ini merupakan yang ketiga dalam kurun satu bulan terakhir di Lampung Barat. Dalam dua serangan sebelumnya, dua orang ditemukan tewas diduga diterkam harimau
Pada 8 Februari 2024, Gunarso, 47 tahun, warga dusun Sumber Agung dua, Pekon (Desa) Sumber Agung, Kecamatan Suoh ditemukan tewas diduga akibat diterkam harimau.
Dua pekan kemudian, S, 28 tahun, warga Dusun Peninjauan, ditemukan tewas sekitar 300 meter dari kebunnya dalam keadaan organ tubuh sudah tidak utuh pada Kamis, 22 Februari 2024.
Kantor Resor Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Selatan Dibakar
Warga Suoh menggeruduk kantor Resor Kehutanan Suoh, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan usai salah satu anggotanya, Samanan, diterkam harimau.
Warga datang untuk meminta penjelasan dari pihak Resor Kehutanan Suoh soal serangan harimau ini. Namun, karena tidak mendapat tanggapan warga merusak dan membakar kantor tersebut.
Menindaklanjuti kejadian tersebut Kapolres Lampung Barat dan Dandim 0422 Lambar langsung menuju TKP dan menemui warga guna melakukan mediasi dan menciptakan kondisi agar situasi tetap kondusif.
Kepala Kepolisian Resor Lampung Barat, Ajun Komisaris Besar Ryky Widya Muharom, mengatakan dirinya menyayangkan perusakan dan pembakaran resor kehutanan Suoh ini.
"Kami turut prihatin atas kejadian yang menimpa korban. Namun kami juga menyayangkan kejadian pengerusakan yang dilakukan oleh warga. Kami Polres dan Kodim 0422 Lambar telah berupaya, kami telah membentuk satgas dan tim untuk pemburuan binatang buas," kata Kapolres, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Senin.
Ia meminta kepada para peratin atau kepala desa menyampaikan kepada masyarakat, untuk menjaga kondusivitas. “Kami sama-sama berusaha mencari binatang tersebut supaya situasi cepat kondusif, jika dalam keadaan mengancam jiwa manusia, silahkan untuk dilakukan tindakan represif terhadap harimau tersebut," katanya.
Kapolres menyampaikan kepada masyarakat agar tidak berbuat yang anarkis lagi, pihaknya akan berupaya sekuat tenaga untuk menangani konflik harimau dengan manusia.
"Saya minta kepada seluruh warga Suoh untuk tidak berbuat anarkis dan saling menyalahkan, kita sama sama berupaya sekuat tenaga supaya konflik ini segera berakhir," ujarnya.
Anggota DPRD kabupaten Lampung Barat Dapil 5 Sugeng Hari mewakili warga Suoh meminta kepada Satgas untuk melakukan eksekusi terhadap harimau tersebut.
"Kami warga Suoh setelah adanya korban lagi hari ini, kami meminta kepada aparat dalam hal ini Tim Satgas untuk segera melakukan tindakan tegas kepada harimau tersebut," Kata Sugeng.