Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa septic tank meledak mengguncang warga Kavling O RT 16/ RW 03 Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin siang kemarin, 4 November 2019. Ledakan tersebut diduga berasal dari uap gas metana yang terkumpul di dalam septic tank. Gas tersebut menimbulkan ledakan setelah tersulut oleh api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti biogas untuk listrik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Aep Saepudin, menyatakan bahwa masyarakat harus berhati-hati memperlakukan tempat pembuangan tinja tersebut. Hal pertama yang harus diperhatikan masyarakat, menurut dia, adalah memasang pipa pembuangan gas pada septic tank.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Aep, pipa pembuangan gas tersebut sangat penting untuk memastikan kadar gas metana yang berada dalam septic tank tak terlalu banyak. Jika metana yang ada di dalam septic tank terjebak karena tidak adanya saluran pembuangan gas, akumulasi jumlahnya akan bertambah.
“Ketika sudah mencapai kadar tertentu, gas tersebut dapat menimbulkan bahaya ledakan yang besar,” ujar Aep saat ditemui di Bandung, Selasa 5 November 2019.
Namun pemasangan pipa pembuangan gas juga tak bisa sembarangan. Menurut dia, pipa tersebut minimal harus setinggi dua meter. Tujuannya adalah agar gas yang keluar tak terhirup oleh manusia.
Aep menyatakan bahwa metana merupakan salah satu gas yang dihasilkan dari proses penguraian tinja secara biologis yang dilakukan oleh mikroorganisme. Selain metana, proses penguraian limbah ini juga menghasilkan uap air dan gas seperti karbondioksida, hidrogen sulfida, amoniak, dan lain-lain.
Karena itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk tak menyulut api dalam radius dekat dengan septic tank. Pasalnya, api tersebut bisa menyulut ledakan.
“Tidak boleh menyulutkan api,” kata Aep.
Dalam kasus septic tank meledak di Cakung kemarin, seorang petugas penyedot berinisial S tewas karena terperosok ke dalam lubang dan tertimpa puing beton. Korban juga diduga mengalami luka bakar di bagian wajahnya.