Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu menyusui sering kali dhinggapi ketakutan produksi air susu ibu atau ASI-nya tidak mencukupi kebutuhan bayi. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mencegahnya, salah satunya minum susu pelancar ASI. Apakah ada pengaruhnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak atau sedikitnya produksi ASI ibu sebenarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti seringnya menyusui langsung, jeda antara dua sesi menyusui, dan perlekatan bayi saat mengisap ASI dari payudara ibu.
Namun, tidak dimungkiri bahwa konsumsi makanan, obat, dan suplemen juga bisa memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI ibu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Susu pelancar ASI yang beredar di pasaran biasanya berbahan dasar susu sapi, ada pula yang berbasis pada susu almond atau susu kedelai bagi ibu yang alergi protein susu sapi. Susu ini bisa diperkaya nilai gizi lain atau ditambahkan ekstrak bahan alami yang dipercaya dapat melancarkan ASI, seperti daun katuk atau fenugreek.
Berikut penjelasan mengenai khasiat susu penambah ASI berdasarkan penelitian ilmiah sejauh ini.
1. Susu sapi
Sebagian ibu menyusui percaya bahwa produksi ASI-nya lebih lancar setelah mengonsumsi susu penambah ASI. Namun, sejauh ini, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa konsumsi susu sapi dapat meningkatkan kuantitas ASI.
Meskipun demikian, Anda tetap dianjurkan untuk minum susu sapi, tidak harus yang berlabel susu ibu menyusui untuk meningkatkan kualitas ASI. Selain protein dan kalsium, susu sapi juga biasanya mengandung nutrisi, seperti kolin, zat besi, serta omega-3 dan omega-6, yang baik bagi bayi maupun ibu menyusui itu sendiri.
Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang rajin minum susu sapi saat menyusui memiliki kandungan antibodi IgA lebih baik dibanding ibu yang jarang minum susu. Antibodi ini dapat membuat usus bayi lebih kuat sehingga tidak rentan mengalami alergi protein susu sapi di kemudian hari.
2. Susu kedelai
Penelitian menyatakan susu kedelai memang bisa meningkatkan produksi ASI, terutama pada ibu yang masih dalam masa nifas. Pengaruh positif susu kedelai terhadap suplai ASI ini disebabkan oleh kandungan isoflavon di dalamnya. Isoflavon atau hormon fitoestrogen adalah hormon estrogen yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan bisa membantu kelenjar susu ibu menyusui agar memproduksi lebih banyak ASI.
3. Susu almond
Susu almond kaya akan vitamin dan mineral, terutama protein dan kalsium. Hanya saja efek almond yang meningkatkan produksi ASI masih sebatas kepercayaan dan sugesti.
Selama Anda meyakini bahwa susu penambah ASI memang dapat melancarkan produksi ASI, tidak ada salahnya menjadikan susu sebagai diet Anda selama menyusui Si Kecil. Tetapi, jangan lupa juga untuk menerapkan prinsip dasar cara meningkatkan ASI sesuai rekomendasi dokter seperti lebih sering menyusui, memompa saat jeda menyusui, serta menyusui dari kedua payudara.
SEHATQ