Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan mental dapat dijaga dengan kegiatan merajut atau knitting. Kegiatan tersebut dapat mengurangi depresi, kecemasan dan mengurangi rasa sakit akibat penyakit kronis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh Knit for Peace. Mengutip laman Metro, organisasi merajut tersebut melakukan tinjauan ulang terhadap hasil penelitian yang berhubungan dengan merajut dan melakukan survei kepada 1000 orang anggotanya.
Mereka mencatat dari hasil studi Harvard Medical School's Mind and Body Institute bahwa merajut bisa mengurangi detak jantung dan tekanan darah. Sedangkan studi dari Mayo Clinic menyatakan jika seseorang yang rajin merajut maka akan memiliki kemungkinan 30-50 persen lebih kecil mengalami gangguan kognitif ringan hingga demensia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Survei: Instagram Buruk buat Kesehatan Mental Simak Alasannya
Baca juga: Malas Basa-basi Ternyata Tak Baik buat Kesehatan Mental
Dari hasil beberapa studi tersebut juga ditemukan bahwa merajut bisa mengurangi depresi, kecemasan dan mengalihkan perhatian dari rasa sakit akibat mengidap suatu penyakit kronis. Tidak hanya itu saja, ternyata merajut juga bisa meningkatkan rasa aman dan mengurangi kesepian.
Sedangkan dari hasil survei para anggota Knit for Peace, sebanyak 70 persen dari mereka merasa bahwa merajut bisa meningkatkan kesehatan mereka dan merasa lebih rileks. Sedangkan sebanyak 10,7 persenresponden mengatakan bahwa merajut membantu mereka mengatasi rasa sakit yang mereka rasakan, melemaskan otot dan mengurangi tekanan darah.
Banyak hasil studi yang mengatakan bahwa merajut memang bisa menjaga kesehatan mental dan juga fisik. Selain itu, merajut memang bisa membuat seseorang menjadi lebih rileks dan mengurangi rasa kesepian sehingga aktivitas ini bisa dilakukan oleh siapapun mulai dari remaja hingga orang tua.