Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Operasional Jakarta Propertindo alias Jakpro, Muhammad Taufiqurrachman, mengatakan saat ini progres proyek revitalisasi TIM alias Taman Ismail Marzuki telah 15 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia pun optimistis revitalisasi TIM bakal rampung pada Juni 2021 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Masih jalan terus sekarang,” ujar dia di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, pada Rabu, 19 Februari 2020.
Taufiq menjelaskan, proyek yang saat ini tengah dikerjakan adalah pembangunan area parkir, pondasi untuk perpustakaan dan Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, serta Masjid Amir Hamzah. Menurut Taufiq, pembongkaran beberapa bangunan seperti Graha Bhakti Budaya diperlukan untuk mendirikan bangunan baru.
“Sekarang ada 14 item (permasalahan), misalnya kursi yang tidak layak, lighting, kemudian AC, banyak kotoran, dinding bocor, dan toilet mampet. Itu yang kami bersihkan, kami bangun kembali,” tutur Taufiq.
Revitalisasi TIM sempat mengundang polemik dari para seniman. Namun PT Jakarta Propertindo atau Jakpro menyatakan sudah mengakomodir masukan dari seniman untuk merancang ulang proyek revitalisasi TIM di Cikini, Jakarta Pusat.
Ketua Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) Radhar Panca Dahana (kiri) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020. Radhar meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diberikan sanksi karena dinilai telah melanggar banyak aturan dalam revitalisasi TIM. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sebelumnya dalam diskusi yang digelar di Tempo, Sekretaris Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Imam Hadi Purnomo mengatakan bahwa TIM memiliki banyak sekali aktivitas seperti Institut Kesenian Jakarta, teater, dan galeri. Selain itu ada juga kegiatan sains seperti planetarium. Hal ini perlu diperbarui dari segi sarana dan prasarananya.
Forum Seniman Peduli TIM pada Senin, 17 Februari 2020 lalu mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat. Para seniman yang sudah lama berkegiatan di TIM itu merasa sama sekali tak diajak bicara sebelum pembongkaran Gedung Graha Bhakti Budaya dan Gedung Cipta.
Komisi X DPR lantas sepakat untuk memanggil Gubernur Anies Baswedan, Jakpro, serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Mereka juga hendak melakukan inspeksi dadakan ke proyek revitalisasi TIM untuk melihat kondisi terkini di lapangan.
Manajer Komunikasi Proyek Revitalisasi TIM Yeni Kurnaen sebelumya mengatakan Graha Bhakti Budaya akan ditingkatkan seluruh fasilitasnya. Yeni menjelaskan, pembongkaran telah mendapat persetujuan dari pihak-pihak yang selama ini memanfaatkan Graha Bhakti Budaya. Pembongkaran ini, kata Yeni, telah melalui berbagai tahapan dan ketentuan yang memang seharusnya dilalui.
Selain pembongkaran Gedung GBB, pada tahap kedua revitalisasi TIM akan ada renovasi Planetarium, Gedung Pusat Perfilman, Teater Arena, Amphiteater serta Museum TIM.