Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Artis Jennifer Dunn pertama kali tertangkap kasus narkoba pada 2005, saat usianya masih 16 tahun. Di usia remaja, antara 12-19 tahun, perempuan membentuk identitas, rasa diri, dan harga diri. Tahun-tahun ini sangat signifikan untuk membangun kesehatan dan kesuksesan wanita muda di kemudian hari. Baca: Peringatan buat Jennifer Dunn, Buruknya Efek Narkoba pada Wanita
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, masa remaja dan dewasa muda juga merupakan masa yang sangat rentan. Anak perempuan beralih dari sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas dan untuk pertama kalinya mengalami banyak tekanan sosial, perubahan fisik, serta keinginan kuat untuk menyesuaikan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah studi baru-baru ini oleh National Center on Addiction and Substance Abuse di Universitas Columbia, Amerika Serikat, mengungkapkan remaja putri biasanya melakukan penyalahgunaan obat pada tahun-tahun penting ini. Seringkali, alasan mereka untuk mencoba obat-obatan dikaitkan dengan stres dan tekanan yang dialami pada masa transisi.
Studi tersebut membuktikan bahwa alasan penggunaan narkoba dini di kalangan perempuan sangat terasa pada wanita muda dan jauh berbeda dari penyebab penyalahgunaan obat terlarang di kalangan pemuda. Studi ini juga menunjukkan bahwa rata-rata remaja putri menjadi tergantung terhadap narkoba dan menderita akibat hal tersebut lebih cepat daripada laki-laki. Bahkan, wanita muda berisiko lebih besar terjerat narkoba dan kecanduan.
Dilansir dari Turnbridge Addiction Treatment, berikut adalah empat faktor penyebab utama penyalahgunaan narkoba pada remaja putri. Baca juga: Perpaduan Libra dan Shio Ular Bikin Jennifer Dunn Haus Kemewahan
1. Depresi dan penyakit mental
Depresi pada remaja putri sering terjadi. Lebih dari sepertiga siswi SMA melaporkan perasaan sedih atau putus asa secara teratur. Remaja putri memiliki kemungkinan lebih besar untuk mempertimbangkan dan mencoba bunuh diri daripada anak laki-laki.
Penggunaan narkoba dan penyakit jiwa seperti depresi sering kali bersangkutan. Wanita muda yang mengalami depresi sering mengatasi sendiri dengan menggunakan narkoba dan meningkatkan risiko kecanduan.
2. Kepercayaan diri rendah
Bentuk tubuh dan popularitas di pertemanan seringkali menjadi prioritas utama bagi siswi SMA. Mereka mengasosiasikan penurunan berat badan dengan kecantikan dan popularitas. Mereka juga mengasosiasikan minum alkohol, penggunaan narkoba, dan merokok itu seksi, trendi, dan keren.
Gadis remaja dengan kepercayaan diri rendah dua kali lebih mungkin tersangkut penggunaan narkoba dibandingkan mereka yang memiliki kepercayaan diri lebih tinggi. Siswi SMA cenderung menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol untuk mengendalikan berat badan mereka.
3. Stres dan ketidakmampuan mengatasinya
Laki-laki cenderung menunjukkan secara eksternal stres mereka dengan agresi dan kenakalan, sedangkan perempuan memiliki kecenderungan untuk menyimpan reaksi terhadap stres. Dalam kebanyakan kasus stres berat, wanita muda menjadi depresi dan menarik diri.
Menurut survei tersebut, 41 persen wanita muda melaporkan ketidakmampuan mereka untuk mengatasi stres sebagai alasan utama penggunaan narkoba. Peristiwa hidup dan stres bisa termasuk kematian atau penyakit dalam keluarga atau teman, perceraian orang tua, perubahan di sekolah, hubungan asmara, dan pindah dari rumah ke rumah.
4. Kurangnya komunikasi orang tua-anak
Salah satu hal terhebat yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah penggunaan narkoba pada putri mereka adalah dengan berkomunikasi. Jika putri Anda berisiko menggunakan narkoba, bicaralah kepadanya tentang konsekuensi penyalahgunaan obat terlarang.
Penelitian telah membuktikan bahwa mayoritas anak perempuan yang melakukan percakapan dengan orang tua soal minum alkohol atau penggunaan narkoba justru tidak merokok, minum, atau menggunakan narkoba. Lebih dari 50 persen remaja putri melaporkan bahwa percakapan ini membantu mereka mempelajari hal baru tentang alkohol atau narkoba yang belum mereka ketahui.
Kurangnya komunikasi atau hubungan antara seorang gadis dan orang tuanya bagaimanapun dapat menyebabkan awal penggunaan alkohol dan kemungkinan penyalahgunaan narkoba yang lebih besar pada wanita muda.