Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto keluar dari ruang tunggu Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di lokasi itu. Prabowo dengan langkah cepat mendekati Jokowi. Tinggal beberapa langkah lagi kemudian Ketua Umum Gerindra ini memberi hormat kepada Jokowi. Presiden terpilih ini membalas hormat tersebut. Keduanya lalu berpelukan dan tertawa. Momen Jokowi bertemu Prabowo ini pun menjadi perbincangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Momentum Jokowi bertemu Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus ini disaksikan masyarakat yang memang setiap akhir pekan selalu berwisata dengan moda transportasi itu. Para penumpang yang ada di lokasi bersorak-sorak. “We love you, we love you,” kata masyarakat yang melihat peristiwa ini. Mereka pun bertepuk tangan ketika Jokowi dan Prabowo saling berangkulan dan cipika-cipiki.
Pertemuan Jokowi dengan Prabowo di Lebak Bulus menjadi yang pertama sejak keduanya terakhir bersua pada Debat Pilpres putaran terakhir pada Sabtu, 13 April 2019. Kala itu, keduanya masih bersaing dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Sejak debat kelima selesai sampai Komisi Pemilihan Umum menetapkan Jokowi - Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Ahad, 30 Juni 2019, mereka tak pernah bertemu.
Jokowi dalam jumpa pers yang digelar bersama Prabowo, setelah keduanya naik MRT dari Lebak Bulus ke Senayan, mengatakan niat untuk bertemu sebenarnya sudah dirancang jauh-jauh hari. “Tapi Pak Prabowo sibuk, Saya juga begitu perga-pergi kadang ke daerah, kadang ke luar sehingga pertemuan lama itu belum terlaksana. Dan Alhamdulillah hari ini bertemu untuk mencoba MRT karena saya tahu Pak Prabowo belum mencoba MRT,” kata Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa ia dan Prabowo merupakan sahabat dan saudara. Sehingga, ia meminta kepada para pendukung untuk berhenti bermusuhan. “Tak ada lagi 01 dan tak ada lagi 02. Tak ada lagi cebong dan tak ada lagi kampret yang ada adalah garuda, garuda pancasila,” kata Jokowi.
Prabowo pun membalas pidato Jokowi dengan mengatakan bahwa pertemuan keduanya merupakan wujud dari persatuan. Selain itu, Ketua Umum Gerindra ini mengatakan bahwa ia memang belum mengucapkan selamat kepada Jokowi. Alasannya, ia mengatakan, “saya ini bagaimanapun ada ewuh pekewuh, ada toto kromo, maunya langsung tatap muka jadi saya ucapkan selamat Pak.”
Ia pun memastikan bakal membantu pemerintahan Jokowi. Dengan catatan, kata Prabowo, “Sekali-kali mengkritik tak apa ya Pak, Demokrasi kan butuh check and balance.”
Setelah memberikan keterangan kepada wartawan, Jokowi dan Prabowo makan di siang di Sate Senayan di FX Senayan. Keduanya duduk satu meja dan nampak berbicara akrab. Pantuan Tempo, sepanjang acara makan siang itu, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan nampak melayani Prabowo.
Siapa yang merancang pertemuan Jokowi - Prabowo?
Sepanjang pertemuan Jokowi dan Prabowo dari stasiun MRT Lebak Bulus hingga FX Sudirman Senayan, Budi Gunawan memang tampak terus menempel kedua tokoh tersebut. Saat makan siang di Sate Khas Senayan, Budi Gunawan berusaha melayani Prabowo. Dia menunduk dan mempersilahkan Prabowo tetap berjalan persis di belakang Jokowi. Sikap ini memunculkan spekulasi bahwa Budi Gunawan termasuk yang merancang pertemuan ini.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak menampik ketika ditanya informasi bahwa Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang menjembatani pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Prabowo Subianto.
"Pak BG kan kepala BIN, beliau tentu bekerja tanpa ada suara, dan Alhamdulillah apa yang dikerjakan hari ini tercapai," kata Pramono Anung di FX Senayan, Jakarta pada Sabtu, 13 Juli 2019.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun membenarkan bahwa Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan merupakan salah satu tokoh yang menjembatani pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Prabowo Subianto pada hari ini, Sabtu, 13 Juli 2019.
Selain BG, kata Budi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo juga turut membantu menjembatani pertemuan dua tokoh yang pernah berlaga di pemilihan presiden 2019 tersebut. "Ada Pak BG, Pak Pram, Pak Edhy Prabowo (yang menjembatani) mereka memang bersahabat," kata Budi Karya, Sabtu, 13 Juli 2019.
Spekulasi Budi Gunawan menjadi penghubung antara Prabowo dengan Jokowi memang sempat mencuat. Bahkan, keduanya dikabarkan pernah bertemu di Bangkok, Thailand. Kala itu, kebetulan Jokowi juga berada di sana.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Arsul Sani membenarkan bahwa calon presiden Prabowo Subianto berada di Bangkok, Thailand, kala Jokowi juga berada di Negeri Gajah Putih itu. Namun Arsul mengatakan Prabowo tak sempat bertemu dengan Jokowi.
"Yang saya dapat infonya adalah Pak Prabowo memang ada di sana, tapi tidak bertemu karena jadwal Pak Jokowi kan juga padat," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 28 Juni 2019.
Prabowo dikabarkan singgah di Bangkok pada Rabu, 26 Juni lalu sepulangnya dari Jerman. Sedangkan Jokowi berada di Bangkok sejak Sabtu, 22 Juni lalu untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.
Kendati Jokowi dan Prabowo tak bertemu, Arsul tak menampik ada kemungkinan keduanya berkomunikasi melalui orang lain. "Tapi apakah ada komunikasi katakanlah dari orang dekat Pak Prabowo dengan orang dekat Pak Jokowi yang ikut di sana, kemungkinan itu ada. Bisa saja begitu. Tapi kalau bertemu, tidak," kata Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan ini.
Arsul sebelumnya mengatakan ada sejumlah orang yang menjadi penghubung antara Jokowi dan Prabowo. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, dan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan.
Namun di luar ketiga nama itu, kata dia, orang-orang di sekitar Jokowi dan Prabowo juga kerap berkomunikasi secara informal. Arsul mencontohkan, dirinya juga akrab dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang juga Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Arsul dan Dasco sama-sama duduk di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat.
Setelah berkali-kali membangun komunikasi, Prabowo pun akhirnya bersedia bertemu dengan Jokowi. Pramono bercerita, pertemuan itu sebetulnya telah digagas lama. Pilihan bertemu di Stasiun MRT tersebut, kata Pramono, merupakan kesepakatan kedua tokoh. "Karena memang ingin menunjukkan sekarang kultur budaya transportasi kita sudah mengalami perubahan," kata Pramono di FX Senayan, Jakarta pada Sabtu, 13 Juli 2019.
Pilihan makan di Sate Khas Senayan, kata Pramono, juga merupakan keputusan mereka berdua karena Prabowo suka sate kambing, sementara Jokowi suka pecel tahu tempe. "Sehingga kombinasi inilah terjadi hari ini dan pertemuannya berjalan dengan baik," ujar Pramono.
Bagaimana reaksi dari kubu Prabowo terkait pertemuan ini?
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais menyebut kubu pendukung Prabowo Subianto akan lebih terhormat jika berada di luar pemerintahan. Tujuannya, untuk memberikan pengawasan terhadap pemerintahan selama lima tahun ke depan.
"Tentu sangat indah kalau kubu Prabowo itu di luar, juga terhormat," kata Amien di sela menerima kunjungan pengurus DPW PAN Jawa Tengah di kediamannya, Jalan Pandean Sari, Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, Sabtu, 13 Juli 2019.
Menurut Amien, apabila kubu Prabowo bergabung dengan pemerintah, tidak akan ada lagi yang mengawasi. Itu, akan membuat seluruh suara di DPR sama dengan suara di eksekutif. "Itu pertanda lonceng kematian demokrasi."
Demokrasi, lanjut Amien, akan mengalami musibah yang paling berat dan sulit bangkit jika parlemen sudah menjadi jubirnya eksekutif. Apalagi, kata dia, kalau yudikatifnya juga mengamini. "(Maka) game it's over."
Menyinggung pertemuan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Sabtu pagi, Amien belum mau berkomentar. "Saya hanya akan memberikan pernyataan setelah saya membaca surat Pak Prabowo," kata Amien. Ia mengatakan Prabowo mengirimkan surat.
Sementara itu, Persaudaraan Alumni atau PA 212 menolak rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo. PA 212 menyatakan sudah tak pernah berkomunikasi dengan Prabowo sejak putusan sengketa Pemilihan Presiden oleh Mahkamah Konstitusi 28 Juni 2019.
"Mungkin Prabowo lebih mendengar masukan dari orang-orang sekitarnya yang jadi penghianat," kata juru bicara PA 212 Novel Bamukmin, dihubungi Sabtu malam, 13 Juli 2019.
Menurut Novel, pengkhianat itu adalah orang-orang partai. Dia mengatakan tak cuma PA 212 yang menolak rekonsiliasi ini. Tapi juga elemen masyarakat yang mendukung Prabowo pada pilpres 2019 seperti Gerakan Nasional Pengawas Fatwa Ulama, Front Pembela Islam, dan Forum Umat Islam.
Novel mengatakan pihaknya akan menggelar Ijtima Ulama keempat untuk menentukan sikap terhadap pertemuan Prabowo dan Jokowi di Stasiun Moda Raya Terpadu, Lebak Bulus, Sabtu, 13 Juli 2019. Itu pertemuan pertama sejak keduanya ikut kontestasi pilpres 2019.
Di lain pihak, pelbagai pihak pun memuji pertemuan ini. Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia ini mengatakan moda transportasi bisa menjadi simbol bahwa kedua kubu akan bersatu dalam sebuah pergerakan ke suatu arah. “Jadi bukan bertemu dalam sebuah stagnansi atau diam di tempat, tapi bertemu dalam sebuah perjalan, bertemu sambil bergerak,” kata Yunarto pada Sabtu, 13 Juli 2019.
Selain itu, menurut dia, pertemuan di moda transportasi umum juga dapat menyimbolkan bahwa kedua kubu ingin mengajak masyarakat ikut dalam rekonsiliasi ini. “Harusnya memberikan pesan kuat kepada masing-masing pendukung untuk rekonsiliasi, bukan berhenti di dua individu ini,” katanya.
Sementara itu, pengamat politik CSIS, Arya Fernandes menganggap pemilihan lokasi MRT untuk menunjukkan efek dramatis. Selain itu, pemilihan lokasi ini karena MRT adalah lokasi netral yang bukan simbol politik tertentu.
Dia berharap pertemuan ini dapat menghilangkan tensi politik di masyarakat. “Penting bagi publik untuk melihat bahwa dua pemimpin ini sudah islah,” kata dia.