Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Soal Jokowi Bertemu Prabowo, FPI Merasa Tak Kompeten Mengomentari

Sekretaris FPI Munarman enggan berkomentar ihwal perkembangan politik Jokowi bertemu Prabowo.

14 Juli 2019 | 15.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Munarman. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta-Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman enggan berkomentar ihwal perkembangan politik Jokowi bertemu Prabowo. Munarman mengatakan pihaknya tak berkompetensi mengomentari pertemuan kedua tokoh di Moda Raya Transportasi atau MRT itu. "Kami tidak pada kompetensi untuk mengomentari hal tersebut," kata Munarman dihubungi Sabtu malam, 13 Juli 2019.

Meski demikian, kata dia, masyarakat yang mendukung Prabowo dalam pilpres tetap akan setia memperjuangkan tegaknya keadilan. Menurutnya umat juga menolak cara curang dan kotor dalam kehidupan bernegara.

Baca Juga: Aktivis: Pertemuan Jokowi-Prabowo Negosiasi, Bukan Rekonsiliasi

Berbeda dengan FPI, Persaudaraan Alumni 212 menyatakan secara tegas menolak rekonsiliasi Jokowi-Prabowo. Juru bicara PA 212 Novel Bamukmin mengatakan pihaknya tak ikut campur dalam pertemuan itu. Menurut dia, sejak putusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa pilpres, PA 212 tak lagi berkomunikasi dengan Prabowo.

Ia menuding Prabowo lebih mendengar orang sekitarnya yang disebut Novel Bamukmin sebagai pengkhianat. Novel berujar PA 212 segera menggelar Ijtima Ulama 4 untuk menentukan sikap terkait pertemuan tersebut.

Simak Juga: PKB Ingin Masyarakat Contoh Momen Jokowi Bertemu Prabowo

Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama Yusuf Martak belum mengambil sikap soal pertemuan Prabowo-Jokowi. Kelompok yang getol mendukung Prabowo saat Pemilihan Presiden 2019 ini menyatakan akan membahas sikap pada Ijtima Ulama ke-4. “Insya Allah benar. Tidak khusus untuk membahas itu saja (pertemuan Jokowi-Prabowo), banyak hal lain yang harus dibahas,” kata Yusuf Martak saat dihubungi, Ahad, 24 Juli 2019.

Yusuf menganggap pertemuan antara Prabowo dan Jokowi sebagai fenomena biasa dalam perpolitikan. Menurut Yusuf dia sudah bisa memprediksi pertemuan ini sejak lama. Yusuf mengaku tak pernah membatasi atau ingin ikut campur dalam pertemuan itu. Dia mempersilakan Prabowo mengambil tindakan. “Kami santai saja, tidak ada tanggapan yang serius,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus