Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kalungkan Ular Sanca di Leher, Seniman Menteng Ini Tewas Tercekik

Pelukis yang biasa berada di Taman Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat, tewas dengan hidung mengeluarkan darah.

3 Februari 2018 | 13.56 WIB

123rf.com
Perbesar
123rf.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bernama Dwi Setiawan tewas setelah lehernya dililit ular sanca, Jumat, 2 Februari 2018. Pria yang berprofesi sebagai pelukis itu memang memelihara ular sanca yang panjangnya sekitar empat meter. Ia sering bermain-main bersama ular itu dengan mengalungkannya di leher atau bahu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun nahas menghampiri Dwi pada Jumat lalu, sekitar pukul 15.00. Ia terlihat bermain dengan ularnya di Taman Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat. “Kawan-kawannya sudah memperingatkan Dwi agar tidak melilitkan ular di leher,” kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Suyatno, Sabtu, 3 Februari 2018. Alih-alih mendengar nasihat temannya, Dwi justru kembali mengalungkan ular itu di leher.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tidak berapa lama, tubuh Dwi jatuh dengan posisi ular masih melilit di leher. Ular itu kemudian melepaskan lilitan dan bergerak menjauh. “Kawan-kawannya mendekat dan mendapatkan Dwi sudah tidak bernapas,” kata Suyatno. “Dari hidungnya keluar darah.”

Saat itu Dwi diduga sudah tewas. Kawan-kawannya tidak mau ambil risiko dan segera melaporkan kejadian ini kepada polisi. Sedangkan ular sanca milik Dwi ditangkap dan dimasukkan ke keranjang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus