Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kapal Greenpeace, Rainbow Warrior, Akan Berlabuh di Pulau Pari

Kapal Rainbow Warrior milik Greenpeace akan berlabuh di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, untuk mendukung perjuangan penduduk pulau itu.

9 Mei 2018 | 09.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapal Greenpeace, Rainbow Warrior, menghalau kapal tongkang pengangkut batubara keluar dari wilayah perairan konservasi Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, 2 Mei 2018. ANTARA/Aji Styawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Rainbow Warrior milik organisasi lingkungan hidup internasional, Greenpeace, hari ini akan berlabuh di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Kedatangan kapal ini dinilai menjadi bentuk dukungan terhadap perjuangan warga dan nelayan Pulau Pari yang saat ini terbelit sengketa lahan dengan PT Bumipari Asri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bentuk dukungan ini sebagai tanda bahwa masyarakat internasional sedang menyorot perlawanan nelayan Pulau Pari," kata Tigor Hutapea, kuasa hukum Koalisi Selamatkan Pulau Pari, dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 9 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah persoalan terjadi di Pulau Pari dan belum kunjung usai. Pertama, sengketa dengan PT Bumipari Asri. Warga Pulau Pari diminta mengosongkan tempat tinggal dan tanah mereka oleh PT Bumipari Asri. Sebab, lahan yang ditempati warga diklaim telah menjadi milik perusahaan.

Baca: Warga Dipaksa Kosongkan Pulau Pari, Ini Kata Anies Baswedan

"Apabila dalam rentang waktu yang telah ditentukan di atas Saudara tidak segera meninggalkan atau mengosongkan tanah dan bangunan yang didirikan di atas tanah milik perusahaan kami, kami akan menempuh jalur hukum, baik pidana maupun perdata," bunyi surat somasi yang ditandatangani Buinardi Budiman dari Divisi Hukum PT Bumipari Asri.

Masalah lain terjadi pada Sabtu, 5 Mei 2018. Sebanyak 370 meter persegi terumbu karang di Pulau Pari rusak akibat tertabrak Kapal Gandha Nusantara 15 yang berlayar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ke Pulau Tidung, beberapa kilometer dari Pulau Pari.

Polisi telah mengumpulkan keterangan sementara ihwal kerusakan terumbu karang Pulau Pari. Hasilnya, kapal menabrak terumbu karang karena terbawa arus laut saat kejadian. "Kapal kemudian tersangkut di Tanjung Timur, Pulau Pari, karena lampu suar penanda sebelah timur laut dalam keadaan mati," kata Kepala Kepolisian Subsektor Pulau Pari Brigadir Kepala Hendra Kristianda saat dihubungi di Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.

Baca: Sengketa Pulau Pari, Ombudsman DKI Minta Hak Warga Dihormati

Nantinya, sejumlah nelayan dan warga Pulau Pari akan menyambut kedatangan kapal ini. Selanjutnya, warga akan mengadakan kampanye pelestarian alam dengan tagar #SAVEPULAUPARI" bersama kapal Rainbow Warrior.

 

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus