Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal tenggelam di perairan Kepulauan Seribu pada Kamis, 27 Desember 2018. Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Kelas IV Kepulauan Seribu Kapten Herbert Marpaung mengatakan kapal tersebut berjenis tug boat yang berlayar dari Pulau Belitung menuju Tanjung Priok.
Baca: Genjot Pariwisata Kepulauan Seribu, DKI Gandeng Kementerian PUPR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kapal tug boat Srimaju 933 itu menarik tongkang," kata Herbert, Sabtu, 29 Desember 2018. Kabar kapal tenggelam ini sebelumnya tersiar dalam media sosial Instagram @jktinfo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laporan yang disampaikan personel syahbandar, kapal ini membawa 10 anak buah kapal (ABK). Seluruh ABK berhasil dievakuasi dan saat ini telah berada di Kantor Syahbandar Marunda, Jakarta Utara. "Saat ini mereka sedang kami mintai keterangan terkait kecelakaan itu," ujar Herbert.
Berdasarkan keterangan ABK, kecelakaan bukan terjadi di perairan Kepulauan Seribu meliankan di Laut Jawa. "Sekitar 60 mil timur laut dari Kepualaun Seribu," kata Herbert.
Herbert mengatakan cuaca di perairan Kepulauan Seribu dan sekitarnya saat ini memang buruk. Syahbandar sudah mengeluarkan peringatan untuk kepada kapal-kapal yang biasa beroperasi di Kepulauan Seribu. "Cuaca buruk diprediksi sampai tanggal 2 Januari," katanya.
Kepala Subdirektorat Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Agie Wandala Putra mengatakan gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan. Selain itu, beberapa daerah, termasuk Jakarta, berpotensi terjadi angin kencang.
Baca: Anies Akan Tambah Kapal Cepat untuk Pariwisata Kepulauan Seribu
Hingga saat ini kapal tenggelam itu belum ditemukan bangkainya. Tiga kantor syahbandar, yakni Tanjung Priok, Kepulauan Seribu, dan Marunda, telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada kapal yang melintas di sekitar perairan Kepulauan Seribu untuk berhati-hati.