Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menindaklanjuti bertambahnya kasus gagal ginjal akut anak, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan meninjau fasilitas kesehatan, seperti puskesmas di Jakarta. “Ya, pasti, pasti. Ke puskesmas dan lain-lain,” kata Heru Budi kepada wartawan saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kata dia, terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat melakukan penanganan kasus gagal ginjal di Jakarta. Oleh karena itu, ia akan menyampaikan laporan perkembangan kasus ini dalam waktu dekat. “Dinkes koordinasi terus. Nanti sore saya kasih kabar lagi,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama mengatakan jumlah kasus gagal ginjal akut misterius pada anak bertambah dari 42 menjadi 49 kasus. Untuk mencegah kasus gagal ginjal akut bertambah, masyarakat bisa memeriksakan diri ke seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Jakarta secara gratis.
DKI Jakarta memiliki 44 puskesmas tingkat kecamatan dan 301 puskesmas tingkat kelurahan. Puskesmas memiliki fasilitas pemeriksaan awal lengkap, bisa COVID-19, demam berdarah, hingga tifus dan semuanya gratis. "Puskesmas, bisa diakses gratis dan layanan sudah lengkap," kata Ngabila dalam diskusi di Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022, seperti dikutip Antara.
Ngabila mengatakan, meski kasus gagal ginjal akut misterius pada anak bertambah, kasus meninggal tidak bertambah. "Tidak ada penambahan kematian pada balita dan anak, baik itu kematian diagnosis secara umum maupun gagal ginjal akut," ujarnya.
Ngabila menganjurkan masyarakat segera periksa ulang ke dokter atau fasilitas kesehatan apabila kondisi anak di bawah usia 6 tahun tidak mengalami perbaikan setelah mengalami demam, batuk, pilek, gangguan pencernaan, muntah dan mual selama dua hingga tiga hari. "Jika kondisi belum membaik, datang kembali kami anjurkan periksa darah," ujarnya.
Kasus nasional bertambah dari 152 menjadi 192
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan data kasus gangguan ginjal akut misterius mengalami kenaikan. Sebelumnya tercatat sebanyak 152 kasus dan pada hari ini Selasa 18 Oktober 2022 bertambah menjadi 192 kasus di 20 provinsi.
Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan kenaikan data ini bukan berarti melonjak tiba-tiba, data tersebut merupakan data kumulatif dari bulan Januari-Oktober 2022 terbaru l, tepatnya per tanggal 18 Oktober yang dilaporkan ke IDAI.
"Jadi walaupun kelihatannya angka melonjak tinggi tetapi itu kumulatif dari sebelumnya. Jadi baru di laporkan hari ini, hari ini ada update-nya yang terakhir 192 kasus ya. Sampai sore ini", kata Piprim melalui Zoom, Selasa, 18 Oktober 2022.
Piprim juga mengatakan komposisi pasien masih didominasi oleh balita berusia 1-5 tahun dengan gejala klinis sulit buang air kecil atau bahkan tak ada urine yang diproduksi. Kasus terbanyak tercatat berada di DKI Jakarta 50 kasus, Jawa Barat 24 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Sumatra Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, dan Bali 17 kasus.
Hingga saat ini, IDAI bersama Kemenkes masih meneliti penyebab dari penyakit ini. Sebab, kata Piprim, ada berbagai laporan dari berbagai daerah yang profilnya berbeda-beda, sehingga belum bisa dipastikan penyebab tunggalnya.
Terdapat beberapa dugaan lain yang muncul seperti keracunan (intoksikasi) etilen glikol hingga Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem usai Covid-19.
"Kalau MIS-C yang seperti biasa kita pengalaman obat-obatannya. Tapi ada juga pasien yang enggak membaik (setelah menjalani pengobatan). Ada juga kecurigaan obat-obatan yang mengandung etilen glikol, ini sedang kita periksa," ujar Piprim.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.