Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas sejarah Kota Depok berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi perhatian terhadap rumah Cimanggis yang dianggap memiliki nilai sejarah. Untuk itu mereka menggelar unjuk rasa saat Presiden datang ke Depok untuk menghadiri Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia, Jumat, 2 Februari 2018.
Dalam aksinya itu, para aktivis mengenakan topeng Jokowi dan berkeliling di sekitar kampus. Salah satu peserta, sejarawan JJ Rizal, berharap aksi ini didengar oleh Presiden. “Tadi ingin menghadang Presiden untuk menyampaikan aspirasi,” katanya. "Namun, kami tidak bisa mendekat karena pengawalan begitu ketat.”
Menurut Rizal, aksi Komunitas Sejarah Depok kali ini langsung menyasar kepada pemerintah pusat. Presiden harus diingatkan bahwa aset sejarah nasional yang berharga saat ini terancam keberadaannya. "Kami ingin ingatkan janji yang tertuang di butir ke delapan Nawacita, agar pemerintah konsisten dan mau menghargai dan tidak melupakan bukti sejarah," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komunitas Sejarah Kota Depok juga meminta pemerintah menjadikan rumah Cimanggis sebagai museum pertama di Depok. Mereka berharap Presiden mendukung upaya ini.
Rizal berharap aksi yang mereka gelar bisa tersebar secara berantai di media sosial. Dengan begitu masyarakat jadi mengetahui informasi yang benar soal rumah Cimanggis. "Harapan kami dengan aksi ini, Pak Jokowi menjadi ngeh ada masalah dengan rumah Cimanggis,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini