Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kiat agar Dapur Lebih Maksimal dan Multifungsi

Banyak keluarga muda yang tinggal di rumah kecil atau apartemen tak punya dapur cukup luas untuk bercengkerama. Bagaimana membuatnya lebih maksimal?

26 Juni 2019 | 17.23 WIB

Ilustrasi dapur modern dengan warna hangat. hgtvhome.sndimg.com
Perbesar
Ilustrasi dapur modern dengan warna hangat. hgtvhome.sndimg.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Fungsi dapur memang untuk memasak. Bahkan, zaman dulu dapur juga digunakan untuk bercengkrama. Namun seiring dengan ukuran rumah yang semakin kecil karena keterbatasan lahan, maka pemilik rumah harus pandai mengatur letak dan fungsi area dapur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Para keluarga muda atau yang belum berkeluarga biasanya memilih tinggal di apartemen berukuran 30 meter persegi atau rumah yang luasnya sekira 60 m2 sampai 100 m2. Dengan ukuran tersebut, tentu akan sulit mewujudkan keinginan untuk memiliki ruang sendiri-sendiri dan memilih untuk menggabungkan antara ruang tamu dan keluarga, ruang keluarga dan dapur, atau dapur dan area mencuci.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dimas selaku CEO Dekoruma memberikan solusi dengan menciptakan dapur multifungsi, di mana terdapat area memasak, mencuci sekaligus ruang keluarga. "Dulu dapur dan ruang cuci berbeda, sekarang digabung. Di ruang dapur ada mesin cuci yang built in di dalam kitchen set. Tentu harus pakai yang bukaan depan," jelas Dimas.

Menurut Dimas, penggabungan antara ruang dapur dan tempat mencuci karena saat ini banyak rumah atau apartemen yang hanya memiliki satu jalur pembuangan air kotor.

"Dapur dan mesin cuci cuma punya satu pembuangan yang sama. Jadi sebenarnya mau enggak mau diletakkan di situ. Biasanya orang juga cari mesin cuci yang bisa langsung kering, jadi enggak perlu area untuk jemuran lagi," ujar Dimas.

Kunci dari memanfaatkan area multifungsi menurut Dimas adalah kita harus tahu apa yang dibutuhkan untuk rumah, bukan apa yang diinginkan.

"Misalnya, kita jarang makan di meja makan dan lebih sering di tempat nonton TV, ya enggak usah pakai meja makan. Sebetulnya bukan sekarang enggak tren lagi pakai meja makan, tapi lebih ke ada enggak ruangnya untuk meja makan. Kalau dibilang mau enggak punya meja makan, ya pasti mau," kata Dimas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus