Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kikis Pencemaran Laut, Jaya Ancol Tebar 1 Ton Kulit Kerang Hijau

Penyebaran kulit kerang hijau itu ditujukan untuk membantu menjernihkan air di pantai Ancol yang kondisinya makin tercemar limbah.

6 Oktober 2019 | 11.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Puluhan warga mengikuti acara Restorasi Kerang Hijau di pantai Ancol, Jakarta Utara, pada Ahad, 6 Oktober 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 105 orang mengikuti Restorasi Kerang Hijau di Pantai Ancol, Jakarta Utara, pada Ahad, 6 Oktober 2019. Kedatangan mereka untuk membantu pihak pengelola menyebar 1 ton kulit kerang hijau di laut Teluk Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyebaran kulit kerang hijau itu ditujukan untuk membantu menjernihkan air di pantai Ancol yang kondisinya makin tercemar limbah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan 1 kilogram kerang hijau dapat menjernihkan 10 liter air dalam 1 jam, hari ini kami menyebar 1 ton kerang hijau," kata Manager Konservasi Taman Impian Jaya Ancol Yus Anggoro Saputra di lokasi pagi ini.

Yus menerangkan kerang hijau memiliki kemampuan menyerap limbah polutan dan logam berat yang ada di air. Dengan kemampuan itu, kerang hijau juga membuat kondisi air yang keruh menjadi jernih kembali.

Adapun kulit kerang hijau yang pihaknya sebar ke dalam laut, berfungsi sebagai tempat atau rumah bagi bibit kerang hijau menempel. Dalam waktu 2 - 3 bulan ke depan, Yus mengatakan kerang sudah akan mampu menyerap polutan di dalam laut.

"Bulan Maret kami sudah sebar 600 kilogram, hasilnya kondisi air semakin baik dan muncul beberapa biota di laut Ancol," kata Yus.

Soal jumlah polutan di laut Jakarta termasuk kawasan Pantai Ancol, menurut hasil penelitian pakar kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) beberapa tahun lalu menunjukkan, air laut di Teluk Jakarta mengandung silikat sebesar 52.156 ton, fosfat 6.741 ton, dan nitrogen 21.260 ton. Dengan adanya kerang hijau, polutan logam berat seperti merkuri (Hg), cadmium (Cd), timbal (Pb), krom (Cr), dan timah (Sn) dapat terserap.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus