Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ALI Moertopo rapi sore itu. Maklum, ia ngapel ke rumah pujaan hatinya, Wastoeti, di Klirong, Kebumen. Tak disangka, Ali malah ketiban malu. Saat di kakus, ia kejebur ke tempat pembuangan. Tak bisa menghilangkan bau tak sedap, ia pun pamit pulang. "Ia minta ini dirahasiakan. Ibu (Wastoeti) pun tidak tahu cerita ini," kata adik Ali Moertopo, Ali Moersalam, September lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo