Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Ibunda.id memiliki platform bernama ‘Sahabat Jiwa’ atau ‘Saluran Hatiku Berbasis Aplikasi Tentang Jiwa’ untuk menjadi solusi atas masalah kesehatan jiwa.
Platform ini memberikan wadah layanan konsultasi daring bagi warga Jakarta untuk menceritakan permasalahan mengenai mental dan kejiwaan.
Platform ini juga bisa menjadi solusi menghadapi tekanan pada masa pandemi dengan cara menceritakannya ke konselor melalui fitur percakapan teks.
JAKARTA — Masalah kesehatan jiwa cenderung meningkat pada masa pandemi Covid-19. Angka kasus depresi dan ansietas alias rasa takut berlebihan naik tinggi selama berlangsungnya wabah ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan layanan konseling daring Ibunda.id membentuk platform Sahabat Jiwa atau Saluran Hatiku Berbasis Aplikasi tentang Jiwa guna menjadi solusi atas masalah ini. Platform ini menyediakan layanan konsultasi daring bagi warga Jakarta yang ingin menceritakan permasalahan mereka mengenai mental dan kejiwaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Platform ini juga bisa menjadi solusi dalam menghadapi tekanan pada masa pandemi dengan cara menceritakannya ke konselor melalui fitur percakapan teks. Platform yang dikelola oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini pun diklaim ramah terhadap pengguna.
Untuk melakukan konseling di platform Sahabat Jiwa, warga bisa mengaksesnya di https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/ atau mencarinya melalui mesin pencarian dengan kata kunci "Sahabat Jiwa". Setidaknya ada lima langkah untuk mencapai pemberian rekomendasi melakukan curhat melalui fitur percakapan teks pada platform. Jawaban curhat warga akan direspons maksimal 24 jam oleh psikolog.
Alur tata cara menggunakan platform Sahabat Jiwa. Dok TEMPO
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan ada peluang platform Sahabat Jiwa masuk dalam platform "Jakarta Kita". “Kami akan lihat kemampuannya. Kemungkinan besar dapat dilakukan karena platform Sahabat Jiwa juga menggunakan alamat situs web Jakarta.go.id, sehingga lebih banyak bisa diakses,” tutur dia.
Sayang, Dwi belum membuka perihal animo pengguna, masalah umum psikologi yang dikonselingkan, dan fitur-fitur lainnya pada platform Sahabat Jiwa. Ibunda.id juga belum memberikan jawaban.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, Annelia Sari Sani, menyatakan animo masyarakat untuk menggunakan layanan telepsikologi sangat tinggi. Namun keterbatasan tenaga profesional menjadi permasalahan. “Peningkatan jumlah penularan Covid-19 pada Juni-Juli juga mempengaruhi tingginya minat telepsikologi,” tuturnya.
Ia mengatakan kebutuhan layanan psikologi masyarakat di siklus awal enam bulan pertama pandemi lebih banyak berkaitan dengan masalah gawat darurat. Sekarang, pandemi telah berumur hampir dua tahun. Menurut dia, kini lebih sedikit jumlah orang yang membutuhkan tingkat layanan psikologi komprehensif. Jumlah mereka yang semula memiliki masalah psikologi dan saat ini kondisinya membaik juga bertambah.
Annelia menyatakan umumnya masyarakat mengalami beberapa permasalahan akibat dampak pandemi. Sebagian dari mereka menggunakan layanan telepsikologi, seperti masalah adaptasi keadaan pandemi, dampak sosial, ekonomi, pekerjaan, perubahan cara bekerja, pendidikan, ketakutan berlebihan, dan kecemasan.
“Ada juga yang saat pra-pandemi mudah cemas. Setelah masuk masa pandemi, mereka mengalami gangguan kecemasan,” kata dia.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan menyebutkan kasus depresi dan ansietas meningkat lebih dari 60 persen. Sedangkan gejala depresi disertai ide bunuh diri meningkat lebih dari 40 persen. Sayangnya, Kementerian tak mengeluarkan angka riil persentase itu.
Fitur assessment screening deteksi dini gangguan kesehatan jiwa yang merujuk standar internasional SRQ-29 (Self Reporting Questionaire) pada platform Sahabat Jiwa. Dok TEMPO
Gaga, warga Jakarta, adalah salah seorang pengguna layanan telepsikologi pada masa pandemi walau tak memanfaatkan platform Sahabat Jiwa. Ia ikut layanan telepsikologi Program Perawatan Pulih Jiwa pada September lalu.
Program ini diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen, Maverick Indonesia, dan Yayasan Pulih. “Konsultasi diselenggarakan melalui fitur konferensi video dengan Yayasan Pulih, dan ditanya ada permasalahan apa. Saya menceritakan permasalahan saya,” kata dia.
Gaga merasa butuh mengikuti layanan telepsikologi karena ada perubahan dalam dirinya. Misalnya rutinitas kehidupan sosial dan masalah kinerja akibat pandemi.
Menurut dia, layanan telepsikologi dengan konferensi video sangat membantu untuk menyelesaikan masalah psikologinya. “Pada 30 menit terakhir, psikolog memberikan saran apa yang perlu saya lakukan untuk menyelesaikan masalah yang saya hadapi jika timbul kembali. Saya melakukannya hingga sekarang."
RANDY DAVRIAN IMANSYAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo