Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Erwin Revianto mengakui sejumlah area Bandara Soekarno-Hatta tidak terdeteksi CCTV dan tidak adanya pencocokan nomor bagasi saat keluar Terminal 3 merupakan dua dari penyebab terjadinya pencurian bagasi di Terminal 3.
Erwin mengatakan saat ini area Bandara Soekarno-Hatta sudah terpasang 1.900 CCTV termasuk area Conveyor belt dan pengambilan bagasi hingga keluar Terminal.
"Tapi setelah kejadian ini ternyata diketahui ada beberapa spot yang tidak terekam, dan ini akan kami perbaiki segera,"kata Erwin kepada Tempo, Kamis, 23 Mei 2018.
Baca : Koper Hilang di Bandara Soekarno-Hatta, Angkasa Pura: Ada 2 Penyebab
Menurutnya, jumlah CCTV akan ditambah untuk mengcover area yang tidak terdeteksi. Selain itu, Erwin mengakui jika selama ini mekanisme pencocokan nomor bagasi saat penumpang keluar dari Terminal 3 belum dilakukan.
"Mekanisme ini merupakan kewenangan maskapai dan groundhandling," Erwin menambahkan.
Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, kata dia, telah meminta kepada maskapai dan groundhandling untuk melakukan pencocokan nomor bagasi saat penumpang keluar dari area Conveyor belt seperti yang selama ini berlaku di Terminal 1 dan 2.
Kasus pencurian barang bawaan milik penumpang ini terjadi pada 12 Mei 2018 lalu. Berdasarkan kronologi korban yang tersebar di jejaring Whatsapp menyebutkan saat itu korban beserta keluarga dari Denpasar ke Jakarta dengan pesawat GA417 tiba di Jakarta (Terminal 3 Ultimate) sekitar pukul 19.00. Pria berkaus lengan panjang dan bercelana pendek yang diduga mencuri bagasi penumpang pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta terekam CCTV. Rabu, 23 Mei 2018. Foto: Angkasa Pura II.
"Dari pesawat kami langsung menuju conveyor belt untuk mengambil bagasi. Koper group kami total 5 bagasi, 3 bagasi milik saya. Pertama diumumkan kalau conveyor belt nomor 12. Tapi kemudian berubah menjadi conveyor belt nomor 10," kata penumpang itu.
Keesokan harinya penumpang itu mencoba mencari informasi ke maskapai maupun ke pihak Bandara Denpasar Bali. "Menurut bandara Denpasar koper itu sudah dikirim dengan pesawat yang sama (GA417). Setiap hari saya menelepon ke Baggage Service tapi masih belum ketemu," ujar sang penumpang.
Simak : Koper Hilang di Bandara, Polisi Buru Pria Bercelana Pendek
Pada 17 Mei, pihak Baggage Service pun menyarankan untuk melihat CCTV Bandara. Siang itu, ia ke Polres Bandara untuk meminta surat izin melihat CCTV. Setelah melihat CCTV bandara ternyata koper miliknya dicuri (2 koper) oleh orang yang sama dengan ciri laki-laki, umur 20 tahunan, tinggi sekitar 170an cm, memakai kaos lengan panjang putih garis-garis, celana pendek, sepatu kets.
"Jadi dari pukul 18.30, pelaku sudah ada di area conveyor belt. Dia sempat menunggu di conveyor belt nomor 8 juga. Lalu dia ke conveyor belt nomor 10 (tempat mengambil bagasi kami)," tutur penumpang itu menggambarkan rekaman CCTV yang ia lihat dan bagikan.
Menurut dia, gerak-gerik pelaku di area bagasi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta itu profesional, tidak lihat kiri kanan seperti takut, langsung ambil koper seakan koper itu miliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini