Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wiwid menjadi penumpang pertama LRT Jakarta dalam operasi komersial perdana kereta tersebut pada Ahad, 1 Desember 2019 pukul 05.00. Ia menumpang kereta buatan Korea itu dari Stasiun Boulevard Dua menuju Stasiun Pulomas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko, yang ikut dalam operasional komersial perdana itu, mengucapkan terima kasih kepada Wiwid karena mau berpergian dengan kendaraan umum. Wiwid pun juga menyampaikan kritiknya terhadap LRT Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kurangnya cuma satu, (jalurnya) kurang panjang," ujar Wiwid sambil tertawa.
Menanggapi kritik itu, Wijanarko mengatakan kalau nantinya jalur LRT akan diperpanjang hingga Jakarta International Stadium dan Manggarai.
Saat ditanya soal tarif, Wiwid mengatakan tak keberatan dengan tarif saat ini. Menurut dia, ongkos Rp5.000 untuk satu kali perjalanan menggunakan kereta yang nyaman tidak lah mahal.
"Yang penting cepat," ujar dia.
Tak sampai 5 menit berbincang, Wiwid pamit karena kereta sudah sampai di Stasiun Pulomas. Wijanarko lalu memberikan sebuah bingkisan kepada Wiwid sebagai bentuk apresiasi. "Terima kasih untuk (jadi penumpang) yang pertama," kata Wijanarko sembari memberikan bingkisan.
Sebelum beroperasi komersial, LRT Jakarta telah melakukan masa uji coba sebanyak tiga kali, yakni pada Agustus 2018, Maret 2019, dan Juni 2019. Uji coba dilakukan untuk mengetes ketepatan waktu kereta, kesiapan sarana prasarana, menguji integrasi dengan Jak Lingko serta bus Transjakarta, dan melihat antusias penumpang.
Selama masa uji coba itu, tarif LRT Jakarta adalah gratis. Hasilnya, sampai masa akhir uji coba LRT Jakarta pada 30 November telah mengangkut sebanyak 1.1 juta penumpang. "Sekarang kami ditargetkan sekitar 14 ribu pelanggan per hari, saat ini average 6.500 - 7.000. Kami coba akan achieve," kata Wijanarko.