Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kronologi Tertukarnya Jenazah Covid-19 di RSUD Balaraja Tangerang

Pihak RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang menjelaskan kronologi tertukarnya jenazah Covid-19 di sana. Pihak rumah sakit pun minta maaf.

1 Juli 2021 | 10.06 WIB

Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad
Perbesar
Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus jenazah Covid-19 yang tertukar terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten. Pihak rumah sakit kemudian memberi penjelasan perihal insiden tertukarnya jenazah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut Humas Tim Penyakit infeksi Emerjensi Covid-19 RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang dr Aang Sunarto, insiden tersebut terjadi pada Senin, 28 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Aang, kedua jenazah itu sebelumnya dirawat di ruang isolasi Covid-19. Keduanya kemudian meninggal dalam waktu yang tidak berjauhan.

"Dilakukanlah proses pulasara secara protokol kesehatan Covid-19," kata Aang.

Ia menyebut proses itu sudah sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan. "Selain itu dalam proses pemulasaran kami selalu mengikutsertakan anggota dari keluarga jenazah," ujar dia.

Aang mengatakan, jenazah pertama yang dimandikan adalah seorang perempuan berinisial I. Menurut dia, saat itu keluarga yang diwakili suami dan anaknya ikut menyaksikan. Mereka juga tak menyampaikan ada kesalahan pada jenazah.

Proses pemulasaran jenazah itu pun berlanjut hingga dimasukkan ke dalam peti mati dan dikirim ke rumah duka di Kecamatan Cisoka, Kabuapaten Tangerang.

Tak berapa lama, petugas pulasara RSUD Balaraja juga memandikan jenazah seorang perempuan berinisial R dengan protokol Covid-19. Namun saat itu keluarga pasien menolak. Alasannya itu bukan anggota keluarga mereka.

"Ketika jenazah R ini hendak dimandikan, kemudian salah satu keluarga yang berasal dari Kecamatan Sukadiri ini mengenali bahwa itu bukan ibunya. Di situ terjadilah sedikit kisruh. Dari kejadian itulah kami melakukan identifikasi ke ruang isolasi untuk mengecek ulang," ucapnya.

Aang mengatakan, setelah identifikasi pihak rumah sakit mencurigai bahwa jenazah tersebut tertukar dengan yang sudah diantar ke Cisoka.

Proses pertukaran jenazah itu pun segera dilakukan pihak rumah sakit. Aang mengatakan mereka juga menyampaikan maaf kepada keluarga kedua almarhumah tadi.

"Keluarga dari kedua jenazah itu memaklumi dan tidak ada hal yang diributkan. Sekarang semua sudah beres," ujar dia.

Kasus jenazah Covid-19 yang tertukar ini sebelumnya juga terjadi di Bogor. Peristiwa itu terjadi pada 30 Desember 2020. Peristiwa ini terjadi di RSUD Kota Bogor. Peristiwanya pun mirip, tertukarnya jenazah karena saat itu banyak yang meninggal karena Covid-19.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus