Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Pelaksana Tempat Pemakaman Umum atau TPU Tegal Alur Wawin Wahyudi mengatakan lahan di Tegal Alur, tinggal tersisa sekitar 160 petak untuk pemakaman Khusus Covid-19. "Itu pun yang tersisa tinggal kawasan pemakaman non-muslim. Yang pemakaman muslim sudah penuh," kata Wawin saat dihubungi, Sabtu, 23 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wawin mengatakan petak lahan pemakaman muslim khusus jenazah Covid-19 telah penuh sejak 12 Januari 2021. Sedikitnya sudah ada 4.500 jenazah yang dimakan dengan protokol Covid-19 di petak lahan pemakaman muslim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lonjakan pemakaman dengan protokol Covid-19 telah meningkat sejak medio November lalu. Bahkan angkanya terus meningkat mendekat akhir tahun hingga 40-50 jenazah dimakamkan per hari di Tegal Alur. "Terakhir tertinggi 11 Januari kemarin, sehari ada 54 jenazah masuk dimakamkan dengan protokol Covid-19."
Menurut Wawin, pemakaman non-muslim masih bisa digunakan dengan sistem tumpang atau menumpuk jenazah di satu liang lahat. Syaratnya, kata dia, jenazah tersebut harus dalam satu keluarga dan sudah tiga tahun dimakamkan. "Baru bisa ditumpang."
Sejauh ini sudah ada enam Jenazah Covid-19 yang dimakamkan tumpang di pemakaman khusus muslim. "Untuk pemakaman umum kami masih bisa menerima."
Menurut Wawin, lahan di kawasan TPU Tegal Alur masih cukup luas untuk dikembangkan. Namun, lahan tersebut mesti dilakukan pematangan dengan cara diurug karena bidangnya yang miring. "Kira-kira masih ada 15 hektare. Total lahan di Tegal Alur ada 55 hektare."