Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Lenteng Agung Macet Akibat Flyover Tapal Kuda, Pemprov DKI Akan Lebarkan Jalan

Diduga kemacetan di Lenteng Agung terjadi karena penyempitan ruas jalan akibat flyover tapal kuda tersebut.

8 April 2021 | 15.07 WIB

Aksi nekat pesepeda motor terobos Flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung, Jakarta, Senin 1 Maret 2021. Minimnya pengawasan petugas menyebabkan banyak pengendara sepeda motor nekat menerobos flyover tapal kuda Lenteng Agung yang masih ditutup. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Aksi nekat pesepeda motor terobos Flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung, Jakarta, Senin 1 Maret 2021. Minimnya pengawasan petugas menyebabkan banyak pengendara sepeda motor nekat menerobos flyover tapal kuda Lenteng Agung yang masih ditutup. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pemerintah berencana melebarkan jalanan di sekitar flyover tapal kuda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Rencana pelebaran jalan itu diambil menyusul kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut. "Sekarang masih macet. Nanti akan dilakukan pelebaran. Tidak hanya lebih baik dan cepat, tapi tidak macet," kata Wagub DKI di Balai Kota DKI, Kamis, 8 April 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kemacetan terjadi pada jalan raya menuju ke jalan layang tapal kuda. Diduga kemacetan di Lenteng Agung itu terjadi karena penyempitan ruas jalan akibat jalan layang tersebut.

Keluhan kemacetan itu ramai disampaikan oleh warganet di media sosial Twitter. Mereka mengeluhkan kemacetan panjang akibat jalan raya yang menyempit setelah pembangunan jalan layang tapal kuda.

Baca juga: Dinas Bina Marga Siapkan Jalur Sepeda di Flyover Tapal Kuda Lenteng Agung

Riza memastikan pembangunan proyek flyover tapal kuda sudah diperhitungkan sebelumnya. Mereka juga sudah memetakan mana saja properti milik warga yang akan terkena pelebaran jalan. "Jadi tidak mungkin kami membuat suatu kebijakan untuk mengurangi kemacetan di satu titik, menimbulkan kemacetan di titik lain. Tidak begitu," tutur dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus