Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bak truk sering dihiasi lukisan atau kata-kata unik yang menghibur bagi pengendara lainnya. Truk yang berhiaskan lukisan itu mudah ditemukan sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura), jalan utama perdagangan untuk rute Jawa dan Sumatera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tema lukisan truk kian terasa menghibur, karena mengangkat isu yang dekat dalam keseharian misalnya sosial, ekonomi, politik. Terkadang, lukisan itu pula mencerminkan kehidupan supir truk. Lukisan bak truk juga menjadi identitas mobil besar pengangkut barang itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Jurnal Seni Nasional Cikini (2019), lukisan bak truk juga berguna untuk penanda kendaraan. Para pemalak jalanan yang meminta pungutan liar (pungli) akan menjadikan lukisan truk sebagai tanda. Melalui lukisan, pemalak mengetahui truk mana saja yang sudah membayar pungutan.
Lukisan bak truk juga merupakan identitas pembeda untuk para supir mengamati prahoto lainnya. Ketika melihat lukisan, supir bisa tahu truk mana saja yang sudah lewat dan tiba di tujuan. Sebab, biasanya mereka berangkat iring-iringan saling menunggu di tempat yang aman.
Keunikan lukisan mendorong kemunculan komunitas truk di berbagai daerah, salah satunya di Jawa. Ada banyak kreasi baru untuk membuat lukisan truk, termasuk modifikasi. Bak truk yang sebelumnya dilukis oleh seniman menggunakan cat, kini telah beralih tipografi (percetakan). Beberapa gambar yang dipakai pun mengambil dari internet.
WILDA HASANAH