Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Demi Relasi Setara dan Adil

Marzuki Wahid menjadi ulama yang kerap terlibat dalam diskusi dan kajian tentang gerakan feminis. Mendukung peningkatan hak-hak perempuan dan perlindungan korban kekerasan seksual.

25 Juli 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Marzuki Wahid memberi materi kepada mahasantri di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al Islamy, Cirebon, 17 Juli lalu./ TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MARZUKI Wahid sudah lama lantang bersuara tentang perlunya kesetaraan dan keadilan gender. Tak hanya di lingkaran akademik, ia kerap memasukkan topik itu dalam dakwahnya di forum-forum pengajian. Menurut dia, esensi dari kesetaraan gender adalah keadilan dan kebijaksanaan. “Dua nilai itu sangat relevan dengan ajaran Islam,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lulusan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, itu menuangkan dukungannya dalam sejumlah karya ilmiah terkait dengan isu gender, perempuan, dan hukum keluarga. Pada 2002, bersama Abdul Moqsit Ghazali, Badriyah Fayumi, dan Syafiq Hasyim, Marzuki menulis buku bertajuk Tubuh, Seksualitas, dan Kedaulatan Perempuan: Bunga Rampai Pemikiran Ulama Muda. Dia juga menulis buku Dawrah Fiqh Perempuan bersama Husein Muhammad, Lies Marcoes-Natsir, dan Faqihuddin Abdul Qodir pada 2005.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marzuki pun dikenal sebagai ulama yang memiliki perspektif feminisme. Ia kerap terlibat diskusi yang membahas gerakan feminis. Pada 2018, ia menjadi salah satu pembicara dalam acara Xpedisi Feminis yang digelar di Cirebon, Jawa Barat. Dalam acara bertajuk “Menelusuri Feminisme dalam Islam” itu, Marzuki menyatakan ada keadilan dan kesetaraan gender dalam Islam.

Jejak Marzuki juga terekam dalam berbagai acara dan kajian agama yang digelar komunitas Cherbon Feminist. Komunitas itu rutin mengunggah topik kajian tentang feminisme, edukasi gender, hak-hak perempuan, dan perlindungan korban kekerasan seksual. Salah satu motor gerakan Cherbon Feminist adalah istri Marzuki, Nurul Bahrul Ulum, yang juga dikenal sebagai aktivis gerakan perempuan.

Marzuki menuturkan, konsep feminisme sebenarnya jelas termaktub dalam ajaran Islam dan sudah dipraktikkan oleh Nabi Muhammad. Dalam tulisannya di situs Cherbon Feminist pada 2018, dia menyebutkan Nabi Muhammad mereformasi tradisi masyarakat di Jazirah Arab yang didominasi peran laki-laki dan perempuan kerap menjadi korban kekerasan. Nabi Muhammad, menurut Marzuki, memperjuangkan dan membangun landasan teologis yang kokoh untuk kemuliaan martabat perempuan dalam semua aspek kehidupan.

Marzuki pun dengan jelas menunjukkan dukungannya untuk perempuan dan korban kasus kekerasan seksual. Dalam tayangan dakwahnya di kanal Cherbon Feminist pada Januari 2019, dia menentang tindakan menghakimi dan menyalahkan korban pemerkosaan yang sebagian besar menimpa kaum perempuan. Pelaku pemerkosaan umumnya adalah laki-laki. Namun justru perempuan yang kerap mendapat stigma buruk karena dinilai tidak menjaga perilaku dan busananya sehingga memicu pemerkosaan.

Menurut Marzuki, ada sesat pikir ketika publik justru menyalahkan korban pemerkosaan. Padahal akar masalahnya ada pada diri pemerkosa, yang memanfaatkan relasi kuasa untuk memaksa korbannya. “Ini bukan soal aurat, tapi otak si pelaku yang melihat perempuan itu hanya sebagai obyek seksual,” ucapnya. “Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang nista dan harus diberantas.”


Profil

Marzuki Wahid

Tempat dan tanggal lahir: Cirebon, 20 Agustus 1971

Pendidikan:

Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta (S-1) 

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (S-2) 

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta (S-3), dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (S-3), dalam proses penulisan disertasi 

Satu tahun (2008-2009) studi di Australian National University, Canberra, Australia 

Studi ekstensi di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta (1997-1998) 

Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon (1983-1986) 

Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta (1986-1995) 

Karier:

• Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu, Cirebon 

• Wakil Ketua Badan Pengurus Yayasan Fahmina

Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 

Wakil Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Cirebon 

Pengajar di Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati, Cirebon 

Pengajar di Institut Studi Islam Fahmina, Cirebon 

Pengajar di Ma'had Aly Kebon Jambu, Cirebon 

Pengajar di Ma'had Aly Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta 

Pengajar di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung (1998-2010) 

Kepala Seksi Penelitian di Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Agama (2000-2008)

Deputi Rektor Institut Studi Islam Fahmina, Cirebon (2009-2013) 

 Karya:

Dawrah Fiqh Perempuan: Modul Kursus Islam dan Gender bagi Aktivis (2005) bersama Husein Muhammad, Lies Marcoes-Natsir, dan Faqihuddin Abdul Qodir

• Studi Al Quran Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat (2005) 

• Rencana Aksi Nasional Hak-hak Konstitusional Perempuan (2009) bersama Komisi Nasional Perempuan 

• Fiqh Seksualitas: Risalah Islam untuk Pemenuhan Hak-hak Seksualitas (2011) bersama Husein Muhammad, Siti Musdah Mulia, dan M. Zacky

• Fiqh Indonesia: Kompilasi Hukum Islam dan Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam dalam Bingkai Politik Hukum Indonesia (2014)

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Gabriel Wahyu Titiyoga

Gabriel Wahyu Titiyoga

Alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta ini bergabung dengan Tempo sejak 2007. Menyelesaikan program magister di Universitas Federal Ural, Rusia, pada 2013. Penerima Anugerah Jurnalistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2014. Mengikuti Moscow Young Leaders' Forum 2015 dan DAAD Germany: Sea and Ocean Press Tour Program 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus