Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Masri Akan Diapakan ?

Walikota bukittinggi drs. masri dituduh korupsi dalam pembangunan pasar atas di kota bukittinggi. ia akan dipindahkan ke kantor gubernur di padang dan penggantinya sudah disiapkan gubernur sum-bar.(kt)

7 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WALIKOTA Bukittinggi, drs. Masri, sehat walafiat saja. Belum ada tindakan apa-apa yang dikenakan terhadapnya sehubungan dengan pernyataan Ketua Opstib Pusat Laksamana Sudomo bahwa ia terlibat kasus Pasar Atas di kot itu. Irjen Departemen Dalam Negeri sendiri pertengahan Nopember sudah menyelesaikan tugasnya. Semua pihak sudah diperiksa. Kabarnya tim Irjen tak melihat sesuatu kesalahan pada diri Walikota Bukittinggi itu. Namun demikian terhadap drs. Masri bukannya tak akan diberi tindakan apaapa. Sumber TEMPO di Padang menyebut, "ia akan dipindah ke kantor gubernur di Padang." Sebab itu akhir-akhir ini terdengar suara-suara bahwa Gubernur Sumatera Barat sedang menyiapkan calon penggantinya. Siapa? "Dari staf PUOD, urang awak juo" ucap sumber TEMPO. Tentang tuduhan terima suap Rp 800.000 belakangan diakui drs. Masri. Tapi tak langsung diterimanya, diserahkan di rumah tanpa sepengetahuannya. Dari jumlah itu Rp 500.000 di antaranya dipakai untuk membiayai Kontingen Pramuka Kotamadya Bukittinggi ke Jambore Sibolarigit. Sisanya mungkin digunakan untuk kepentingan pribadi. Tanah & Sanji Kesalahan Masri yang lain tampaknya dipandang tak terlalu berat. Terutama karena pembangunan Pasar Atas tahap dua garis umumnya ia terima dari bekas walikota yang lama, H. Kamal SH. Hanya dalam pelaksanaannya, Masri kurang berhati-hati sehingga sempat memancing keributan sementara pedagang. Begitu juga halnya dengan soal tanah di mana pasar itu berdiri. Masri kurang melengkapi bukti-bukti formil, kecuali hanya berupa kwitansi pembayaran sewa tanah dari para pedagang. Padahal sebenarnya pihak Agraria Bukit-tinggi ada menyimpan bukti yang menunjukkan tanah di situ sudah menjadi milik pemerintah sejak 1908. Tindakan terhadap Masri tampaknya memang penuh pertimbangan. Tapi yang diterima Sanji WS, pimpinan BNI 1946 Cabang Bukittinggi lebih cepat. Sejak akhir Nopember tadi Sanji sudah menyerahkan jabatannya kepada penggantinya. Ia sendiri sudah menduduki jabatan baru di Kantor Wilayah BNI 1946 di Padang. Ribut-ribut soal Pasar Atas tampaknya tak akan berlanjut ke pengadilan, seperti semula banyak diduga. Sebab tindakan administratif kepada Masri-dan lain-lainnya - dirasa sudah cukup. Tapi pedagang-pedagang di Pasar Atas itu sendirilah yang sekarang menunggu, bagaimana nasib mereka selanjutnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus