Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Setelah 15 Tahun

Mendagri amirmachmud meresmikan kantor gubernur & melantik gubernur riau arifin achmad yang telah menjadi gubernur 2 kali masa jabatan. kantor gubernur yang mewah kontras dengan kantor-kantor bupati yang merana.(dh)

7 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK 1962 Pemda Riau mengidap hasrat memiliki gedung baru yang memadai. Kantor yang ada sering disindir sebagai menyerupai kompleks sekolah. Dan batu pertama ditancapkan 15 tahun lampau, di zaman Soekarno. Tapi akhir minggu pertama Desember lalu, Mendagri Amirmachmud meresmikan kantor baru itu - bersamaan sebagai Penjabat Gubernur Riau. Arifin Ahmad telah menjadi gubernur propinsi itu selama 2 kali masa jabatan. Kantor gubernur yang meriah itu tel-letak di Jalan Jenderal Sudirman Pekan baru. Cukup megah. Dengan biaya seluruhnya tak kurang dari Rp 1,7 milyar bertingkat 3 memiliki lebih dari 30 ruang utama. Pagarnya saja, 2 lapis besi runcing bak tombak, kabarnya menelan uang Rp 200 juta. Kantor Bupati-Bupati Selain karena kesulitan biaya. penyelesaian kantor Pemda Riau ini tak pernah lepas dari pemhicaraan khalayak. Soal pokoknya: pantaskah gedung semahal itu akan dibangun dengan anggaran pemerintah daerah yang terkenal selalu tipis selama ini? "Tapi kan bukan sekaligus" tangkis seorang pejabat di kantor Gubernur Rian. Maksudnya penyediaan biaya gedung ini dilakukan 3 tahap dalam 3 kali APBD: 75/76 disisihkan Rp 800 juta, 76/77 disediakan Rp 600 juta dan sisanya melalui APBD 77/78 ini. Suara kurang senang memandang gedung mewah baru itu, juga karena melihat beberapa kantor bupati di propinsi itu masih tetap merana. Menurut kalangan DPRD Riau, apa salahnya sebagian atau seperempat bagian dari anggara yang Rp 1,7 milyar itu disisihkan tuk pembaharuan beberapa kantor bupati yang sudah mendesak. Kantor Bupati Kepulauan Riau umpamanya, adalah warisan dari zaman Belanda. Kala musim hujan air masuk dari bawa, maupun dari atas. Sehingga para penghuni kantor terpaksa membiarkan sepatu mereka berenang. Bahkan karen rapuhnya belum lama ini sempat dimasuki pencuri dengan menjebol pintu. Kantor bupati-bupati yang lain tak jauh berbeda dengan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus