Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Merasa Perih saat Buang Air Kecil? Kenali 9 Penyebabnya

Rasa sakit saat buang air kecil dikenal sebagai disuria atau anyang-anyangan, lebih sering dialami wanita.

10 Januari 2022 | 19.06 WIB

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Perbesar
Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kencing seharusnya tidak menyakitkan. Jadi jika merasa perih atau muncul sensasi terbakar saat buang air kecil, ada sesuatu yang tidak beres pada saluran kemih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat buang air kecil dikenal sebagai disuria atau anyang-anyangan. Menurut Cleveland Clinic, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pakar obtestri dan ginekologi Jodie Horton mengungkap penyebab paling umum disuria, yang dilansir dari Livestrong, Ahad, 9 Januari 2021.

1. Infeksi saluran kemih

"Sensasi terbakar saat buang air kecil biasanya merupakan tanda pertama dari infeksi saluran kemih (ISK)," kata Horton.

ISK terjadi ketika bagian mana pun dari sistem kemih, yakni ginjal, ureter, kandung kemih, uretra, terinfeksi. Infeksi di kandung kemih dan uretra adalah yang paling umum, menurut Mayo Clinic.

"Uretra adalah saluran yang mengosongkan kandung kemih saat buang air kecil, jadi jika merah, bengkak atau teriritasi, bisa menyebabkan rasa terbakar saat buang air kecil," kata Horton.

Wanita berisiko lebih besar terkena ISK karena memiliki uretra yang lebih pendek, yang memudahkan bakteri mencapai kandung kemih, menurut Mayo Clinic.

2. Infeksi jamur

Pada wanita, infeksi jamur terjadi ketika keseimbangan alami mikroorganisme di vagina (termasuk jamur dan bakteri) terganggu, yang menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan, menurut Mayo Clinic.

"Infeksi vagina seperti jamur dapat menyebabkan vagina menjadi bengkak dan meradang, membuat area tersebut sangat sensitif," kata Horton. Pada wanita, uretra terletak tepat di atas vagina, dan saat buang air kecil, urine mungkin mengenai kulit vagina yang teriritasi dan menyebabkan rasa terbakar, diam menjelaskan.

3. Vaginosis bacterial

Vaginosis bacterial, sejenis peradangan vagina yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih bakteri di vagina, bisa menjadi penyebab kencing terasa menyengat. Selain rasa terbakar saat buang air kecil, ini juga menyebabkan gatal-gatal, keluarnya cairan berwarna abu-abu, berbusa, dan bau busuk atau amis, kata Horton.

4. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan kencing yang menyakitkan. Herpes, gonore, dan klamidia adalah beberapa penyebab paling umum, kata Horton. Infeksi ini dapat menyebabkan uretra. Wanita memiliki jaringan di vulva dan vagina yang bisa teriritasi dan meradang, itulah sebabnya terasa perih. Seringkali IMS sulit dibedakan dengan ISK karena keduanya dapat menyebabkan rasa terbakar.

5. Iritasi

Iritasi pada vagina dapat menyebabkan sensasi terbakar setelah buang air kecil meskipun tanpa infeksi. Ini biasanya terjadi setelah melahirkan atau berhubungan seksual.

6. Vaginitis atrofi

Sensasi menyengat saat buang air kecil mungkin berhubungan dengan vaginitis atrofi, suatu kondisi yang terjadi ketika lapisan vagina menjadi tipis, kering dan meradang karena penurunan estrogen, kata Horton. Penurunan estrogen dan kekeringan vagina paling sering terjadi pada orang menopause, perimenopause, menyusui atau menggunakan jenis kontrasepsi tertentu juga dapat mengalami vaginitis atrofi, kata Horton.

7. Produk kebersihan pribadi

Produk kebersihan kewanitaan yang salah dapat mengubah keseimbangan pH vagina dan menyebabkan infeksi vagina, kemerahan dan iritasi, kata Horton. Vagina yang bengkak dan sensitif adalah tanda produk yang digunakan mengiritasi, tambahnya.

Horton merekomendasikan untuk menjaga rutinitas kebersihan dengan sederhana. "Vagina bisa dibersihkan dengan air biasa," katanya. Dan jika memilih menggunakan sabun untuk membersihkan vulva, pastikan menggunakan pembersih dengan pH seimbang dan hindari sabun yang mengandung pewarna dan pewangi.

8. Makanan

Percaya atau tidak, apa yang dimakan atau diminum berpotensi menyebabkan buang air kecil yang menyakitkan, kata Horton. Makanan pedas atau asam, termasuk buah jeruk, kafein, dan alkohol dapat mengiritasi kandung kemih dan memicu rasa terbakar saat buang air kecil, katanya.

9. Prostatitis

Pada pria, rasa sakit selama atau setelah buang air kecil dapat mengindikasikan masalah terkait prostat seperti prostatitis, menurut Cleveland Clinic. Prostat adalah kelenjar seukuran kenari yang terletak di bawah kandung kemih pria yang menghasilkan air mani, dan ketika bengkak atau meradang, muncul rasa seperti terbakar saat urine keluar. Meski sering dipicu oleh infeksi bakteri, prostatitis juga dapat terjadi akibat kerusakan saraf di saluran kemih bagian bawah yang disebabkan oleh pembedahan atau trauma pada area tersebut, menurut Mayo Clinic.

Baca juga: Gonore pada Wanita Mirip Infeksi Jamur Vagina, Kenali Gejalanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus