Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang akrab dengan sandal jepit. Sandal berbahan dasar karet, dengan ciri khas tali depan berbentuk huruf Y dan bentuknya yang datar, adalah jenis alas kaki yang nyaman digunakan untuk kegiatan sehari-hari sehingga menjadi pilihan favorit banyak orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi ternyata, penggunaan sandal jepit bisa berisiko untuk kesehatan kaki. Simak saja alasan berikut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
#Mengundang banyak kuman
Bentuk alas kaki yang terbuka seperti sandal jepit ini membuat kaki lebih banyak berinteraksi dengan udara dan juga dengan tanah sehingga bakteri dan kuman-kuman lain lebih mudah menempel pada kaki. Salah satunya yang berpotensi menginfeksi kaki adalah Staphylococcus aureus.
Bakteri ini sebenarnya normal berada pada kulit. Namun, jika jumlahnya berlebih maka dapat menimbulkan infeksi pada kulit.
Infeksi bakteri pada kulit yang terluka juga membuat luka bernanah, sulit sembuh, bahkan bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih parah jika masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang banyak. Oleh sebab itu, sebaiknya segera bersihkan kaki setelah menggunakan sandal jepit, terutama saat di luar rumah.
Artikel lain:
9 Sandal Cantik yang Pas untuk ke Pesta
Padu Padan Warna Kutek dengan Sandal
Uniknya Sandal Berbentuk Kaki Sapi dari Jepang
#Beresiko mengubah struktur jari kaki
Sebuah studi di Amerika Serikat menyatakan bahwa memakai sandal jepit secara rutin dan dalam jangka waktu lama dapat mengubah struktur jari kaki, terutama ibu jari.
Bentuk pengait pada sandal jepit yang berbentuk Y ini membuat ibu jari dan jari-jari kaki mencengkeram saat berjalan. Ujung jari kaki menjadi tumpuan sehingga menyebabkan otot bekerja lebih keras. Apabila kondisi ini terjadi terus-menerus, maka dapat memicu pembengkokan pada ibu jari kaki.
Pelanggan melihat sandal jepit bertemakan Piala Dunia di toko Alpargatas SA Havaianas di Sao Paulo, Brasil. Paulo Fridman/Bloomberg via Getty Images
#Menyebabkan tumit cedera
Tidak hanya sepatu berhak tinggi yang berpotensi menyebabkan cedera pada tumit. Alas kaki bersol datar seperti sandal jepit pun memiliki risiko yang sama.
Bantalan sandal karet yang tipis membuat seluruh permukaan bawah kaki menahan beban tubuh secara berulang ketika berjalan dan tumit sebagai bagian kaki yang menonjol akan mengalami tekanan berlebih. Akibatnya, tumit bisa mengalami plantar fasciitis, yaitu kondisi tumit yang kaku dan nyeri serta dapat diiringi peradangan pada jaringan bawah kaki.
#Membuat kaki lecet
Sandal yang tidak memiliki struktur lengkungan sesuai dengan bentuk telapak kaki membuat telapak bergesekan dengan permukaan sandal sehingga risiko terjadinya lecet juga lebih besar. Tidak hanya itu, kaitan tali pada sandal jepit yang juga bergesekan dengan punggung kaki bisa menyebabkan lecet jika sandal digunakan untuk berjalan jauh.
# Kurang aman untuk berjalan
Sandal yang nyaman ini ternyata belum tentu aman ketika digunakan untuk berjalan. Bentuknya yang tipis dan datar malah membuat kaki lebih mudah terlikir karena struktur ringkih tersebut tidak dapat menopang tubuh dengan sempurna.
Bahan karet pada sandal jepit juga lebih mudah menjadi licin ketika dipakai dalam kondisi basah. Hal ini bisa membuat terpeleset jika tidak berhati-hati ketika berjalan. Belum lagi kondisi fisik sandal jepit yang terbuka, kurang mampu melindungi kaki dari benda tajam atau benda-benda lain yang ada di jalan, misalnya kaki terantuk batu.