Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Elite pusat dan daerah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berencana menyelesaikan krisis kepemimpinan di tubuh partai dalam musyawarah kerja nasional, hari ini. Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi mengatakan agenda mukernas besok ialah konsolidasi antara pengurus pusat dan daerah mengenai kepemimpinan partai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Musyawarah itu juga akan membahas apakah Suharso Monoarfa, yang telah ditunjuk oleh pengurus harian sebagai pelaksana tugas ketua umum, bisa dikukuhkan menjadi ketua umum. Suharso ditetapkan sebagai pelaksana tugas ketua umum pada akhir pekan lalu, hanya beberapa jam setelah Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan mundur. "Kami menunjuk Pak Suharso karena sepakat bahwa kami butuh sosok yang cepat dan kuat," kata Arwani, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belakangan, penunjukan Suharso ditolak oleh beberapa Ketua Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah PPP karena dianggap melanggar Anggaran Dasar.
Pasal 13 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PPP menyebutkan hanya wakil ketua umum yang dapat mengisi jabatan pelaksana tugas ketua umum. Saat ini ada sepuluh orang Wakil Ketua Umum PPP. Menurut Arwani, kepemimpinan para wakil ketua umum-termasuk dirinya sendiri-belum terlalu kuat untuk membawa partai keluar dari krisis, sehingga Suharso yang terpilih. Rencananya, para pengurus partai meminta Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair alias Mbah Moen untuk memberi penjelasan kepada para kader.
Krisis PPP akibat kasus Romahurmuziy terjadi pada waktu yang amat krusial. Satu bulan menjelang pencoblosan yang bakal digelar pada 17 April mendatang, Komisi Pemberantasan Korupsi menciduk Romy karena diduga terlibat jual-beli jabatan di Kementerian Agama. Sejumlah calon legislator dari PPP menyatakan khawatir elektabilitas partai bakal tergerus.
Seorang calon legislator dari Jawa Barat mengatakan basis suara di desa-desa yang telah mereka kuasai mulai direbut legislator dari partai lain. "Mereka langsung masuk ke wilayah saya dengan kampanye menjatuhkan," kata dia. Ia pasrah dan berharap arahan dari pusat.
Mukernas partai untuk membahas kepemimpinan Suharso akan diadakan hingga besok di Bogor, Jawa Barat. Pesertanya adalah pengurus pusat, ketua wilayah PPP, serta ketua badan dan majelis internal partai. Wakil Sekretaris Jenderal PPP Dini Mentari mengatakan agenda lain yang akan dibahas adalah konsolidasi menjelang pemilihan legislatif. "Laporan dari daerah mengenai pelatihan saksi, serta kondisi di daerah masing-masing karena, ya, (kasus Romahurmuziy) cukup berdampak di lapangan," ujar Dini.
Menurut Dini, konsolidasi internal dengan pengurus wilayah sudah berlangsung selama tiga hari terakhir. Sehingga diharapkan tak banyak perbedaan suara dalam musyawarah kerja. Partai akan meminta masukan dari pengurus wilayah mengenai pelaksana tugas ketua umum, termasuk usul mengenai nama-nama calon ketua umum lainnya. Salah satunya Arwani, Wakil Ketua Umum Mardiono, serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diusulkan pengurus wilayah.
Adapun Suharso Monoarfa mengatakan krisis dalam partai berlambang Ka’bah itu bisa menjadi cambuk agar kader bekerja lebih keras. "Kami langsung ambil langkah mengatasi krisis dengan memisahkan antara pribadi mereka dan partai. Ini pernah kami ambil saat kasus Suryadharma Ali dulu," kata Suharso. Mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali pernah terjerat kasus korupsi. Mengenai penunjukannya sebagai pelaksana tugas ketua umum, kata Suharso, hal itu tidak menjadi persoalan karena sudah disetujui oleh majelis tinggi partai. INDRI MAULIDAR
Mencari Pemimpin Partai Ka'bah
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo