Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Orgasme Wanita saat Berhubungan Intim Tentukan Jenis Kelamin Anak

Jika ingin memiliki anak perempuan, usahakan wanita tidak mengalami orgasme saat berhubungan intim

31 Oktober 2018 | 08.10 WIB

Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pasangan suami istri menginginkan anak dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Biasanya mereka sudah memiliki anak sebelumnya dan ingin menambah momongan. Hal pertama yang perlu dilakukan pasangan adalah mengetahui masa subur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Umum Bunda Depok, Jawa Barat, dr. Huthia Andriyana SpOG, mengatakan setelah mengetahui masa subur, waktu berhubungan intim juga sangat menentukan berhasil tidaknya pembuahan serta memengaruhi jenis kelamin anak nantinya. 

Sperma mengandung kromosom X yakni gen perempuan dan Y, gen untuk laki-laki. Ciri-ciri sperma kromosom X yakni gerakannya lambat tapi tahan banting. Ia bisa bertahan selama 3 hari sedangkan sperma kromosom Y gerakannya cepat dan gesit, tapi hanya bertahan selama 24 jam.

“Kalau pasangan ingin mendapat bayi laki-laki, lakukan hubungan intim di masa subur agar sperma kromosom Y bisa melesat dan sampai duluan ke sel telur sebelum kromosom X. Sebaliknya, kalau ingin mendapat bayi perempuan lakukan hubungan intim satu sampai dua hari sebelum masa subur agar sperma kromosom X bisa sampai lebih dulu ke sel telur,” ujar Huthia.

Selain itu, orgasme yang terjadi pada wanita saat berhubungan intim memengaruhi jenis kelamin anak saat hamil. Menurut Huthia jika ingin memiliki anak perempuan, usahakan wanita tidak mengalami orgasme saat berhubungan intim. Sebaliknya kalau ingin punya anak laki-laki, wanita harus orgasme saat berhubungan intim. 

Alasannya, orgasme yang dialami wanita memicu produksi cairan vagina yang bersifat basa, yang membantu sperma kromosom Y bertahan hidup lebih lama sekaligus menciptakan lingkungan yang kurang bersahabat bagi kromosom X. "Itulah mengapa kalau mau punya anak cewek, sebaiknya jangan orgasme karena sperma kromosom X akan ‘kalah’ ketika wanita orgasme,” tandas Huthia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus