Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ford mengatakan bahwa mereka telah memulai negosiasi dengan perwakilan pekerja Jerman tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) potensial di pabrik Saarlouis menyusul keputusan untuk menghentikan produksi model Ford C-Max.
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa kami memasuki negosiasi formal dengan Dewan Pekerja kami dengan tujuan mengakhiri produksi C-Max/Grand C-Max di Saarlouis," kata Ford dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin, 10 Desember 2018.
Baca: Ford Thunderbird 1956 Milik Marilyn Monroe Laku Rp 7,1 Miliar
"Karena kami terus mencocokkan produksi dengan permintaan konsumen, proses konsultasi juga akan mencakup penyesuaian yang diperlukan untuk tenaga kerja di Saarlouis," tambah pernyataan tersebut.
Saarlouis mempekerjakan lebih dari 6.190 staf, namun segmen van yang terus berkurang serta aturan emisi yang ketat membuat perusahaan memerlukan investasi mahal.
Baca: Ford Hot Rod Tahun 1932 Ini Pakai Mesin V8 5.700cc
"Menjaga kendaraan sesuai dengan semua kewajiban pengaturan akan membutuhkan tingkat investasi yang sangat tinggi untuk model ini," kata Ford.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini