Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Edi Junaedi menyatakan bahwa menggunakan jasa influencer luar negeri untuk mempromosikan pariwisata Jakarta bukan hal yang baru.
Menurut Edi, Dinas Pariwisata sudah pernah mendatangkan influencer luar negeri untuk memperkenalkan wisata Jakarta. "Sudah ada kita undang influencer datang ke sini," ujar Edi saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Senin 28 Oktober 2019.
Edi mengatakan influencer tersebut didatangkan dalam berbagai even atau kegiatan pariwisata setelah itu mereka diminta menulisnya untuk kemudia dipromosikan ke sosial media masing-masing.
Setelah itu kata Edi, influencer dengan promosi yang mendapatkan respon baik di sosial media akan diberikan apresiasi. Namun Edi enggan berkomentar terkait anggaran untuk influencer tersebut, pada tahun lalu kata dia, ada 7 even yang melibatkan influencer luar negeri untuk mempromosikan wisata DKI.
Menurut Edi, startegi melibatkan influenser luar negeri tersebut cukup efektif dalam mempromosikan wisata DKI Jakarta. "Efektiflah," ujarnya.
Edi mengatakan untuk tahun depan Dinas Pariwisata menghapus usulan Rp 5 M yang disebut untuk influencer luar negeri. Dia menyatakan bahwa usulan anggaran Rp 5 miliar itu bukan hanya untuk influencer tapi ada berbagai komponen kegiatan.
"Jadi perlu saya luruskan bahwa Rp 5 miliar itu bukan untuk 5 influencer, tapi ada juga kegiatan-kegiatannya," ujarnya.
Edi menambahkan usulan anggaran influencer tersebut kemudian dihapus karena untuk efisiensi anggaran. "Sudah dihapus dari awal bulan lalu," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini