Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisan Resor Jakarta Barat mengintegrasikan 19.942 CCTV yang terpasang di 120 titik di Jakarta Barat, baik dari fasilitas pemerintah, perusahan, perumahan, maupun milik warga. Integrasi itu akan membuat seluruh CCTV terkoneksi dan terdata dalam database server Polres Jakarta Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Optimalisasi CCTV dan peran aktif masyarakat yang memiliki CCTV diharapkan dapat membantu dalam menjaga kondusifitas sekaligus mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Polri," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Audie S Latuheru dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Audie menjelaskan integrasi seluruh CCTV di Jakarta Barat itu masuk dalam program CCTV No Blindspot. Ia mengatakan proses integrasi ini akan berlangsung secara tiga tahap.
Pada tahap pertama, Bhabinkamtibmas melakukan pendataan CCTV yang berada di wilayahnya masing-masing. Tahap kedua mengoptimalkan CCTV yang terdata dengan mengatur ulang sudut pandang kamera agar dapat tidak ada lokasi yang tidak terpantau CCTV.
"Tahap ketiga, menghubungkan CCTV yang telah terdata ke server yang ada di command center Polres Metro Jakarta Barat dan memasang stiker CCTV," kata Audie.
Jumlah personel di Polres Metro Jakarta Barat sangat terbatas, yaitu 1.390 personel dan jumlah penduduk di Jakarta Barat berkisar 2.496.002 jiwa. Sehingga perbandingan rasio polisi dengan warga adalah 1:2000. "Oleh sebab itu kami optimalisasikan CCTV," kata Audie.
Program CCTV No Blindspot itu diresmikan oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran. Dalam peresmian kemarin, Fadil Imran mengapresiasi dan langkah yang ditempuh oleh Polres Metro Jakarta Barat menjaga wilayahnya.