Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Pagi Asemka menjadi salah satu pusat penjualan aksesori Natal di Jakarta. Umumnya para pedagang di tempat itu menjual pernak-pernik Natal secara grosir.
Baca: Natal dan Tahun Baru: Penumpang Bandara Soekarno - Hatta Naik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu pedagang bernama Lydia Thodore, 50 tahun, mengatakan stok barang di tokonya, terutama pohon Natal, mulai menipis pada tiga hari menjelang hari raya. "Pohon Natal yang kecil-kecil untuk pajangan meja, mobil, itu mulai habis," kata Lydia saat ditemui Tempo di tokonya, Sabtu, 22 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain yang berukuran kecil, pohon Natal setinggi 4 kaki atau 1,2 meter paling banyak dicari. Menurut Lydia, aksesori ini sudah kosong sejak awal Desember.
Lydia mengatakan stok ikon utama Natal itu gampang habis lantaran bukan hanya dijual di Jakarta. Melainkan, kata dia, juga dikirim ke daerah lain. Misalnya Sulawesi dan Papua.
Untuk pohon Natal seukuran 15 sentimeter dijual seharga mulai Rp 7.500. Sedangkan item paling mahal dijual mencapai Rp 20 juta. Pohon ini memiliki tinggi sampai 5 meter. Biasanya, kata Lydia, pemesannya adalah pengelola mal, hotel, atau perkantoran.
Selain pohon Natal, aksesori yang banyak diburu adalah lampu hias, dan topi santa. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jenis dan warna aksesori pada tahun ini lebih bervariasi.
Baca : Libur Natal dan Tahun Baru, Tol Jakarta-Cikampek Mulai Padat
Harga aksesori itu berkisar ribuan hingga ratusan ribu. Setelah akhir tahun nanti, toko-toko aksesori Natal di Pasar Asemka akan melucuti barang-barangnya. "Kami ganti tema Imlek," kata Lydia.